Test Footer 2

Monday, April 29, 2013

Pagi Yang Tersisa Dan Sepenggal Tanya





pagi belum jua sempurna meninggalkan hari, namun sengatnya serupa belati berkelit di antara lapis-lapis kulit.

di pinggir trotoar sepasang mata anak penjaja tahu menyapa langit dengan sebuah ketakmengertian

kakinya melangkah mungil, dan hatinya bertanya labil

: mengapa kakiku masih jua tak bisa memiliki sepatu, meski hanya sepasang yang telah usang?
lalu, ke mana harus kubawa semua mimpi yang tertoreh begitu dalam di dadaku?
apakah untuk sebuah harap pun ku tak boleh mengalirkannya ke samuderamu, negeriku?

kilat-kilat tanya menggelora sendu di matanya.

bibirnya bergetar, kering, perih, dengan bola mata nanar. bahkan perahu-perahu kata pun menguap tanpa sanggup berebut tempat.

akankah ia tetap menggigil kedinginan di bawah sengat matahari yang rela melukai pagi, Tuhan?

tanyaku.

N. Kirana - Bandung -

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com