Test Footer 2

Thursday, June 27, 2013

SELEMBAR PUISI UNTUK KEKASIH

Terpaku dalam kegundahan hati
Terasa tak dapat ku lawan dengan jari-jari
Tiada lagi tempat hari yang terasa ada
Hanya lelah
Lelah yang ku rasa……………

Andaikan waktu itu tak terjadi
Mungkin hatiku takan remuk seperti ini
Langkahku terhenti dalam kelamnya malam
Mataku terhalang jurang yang dalam
Pendengaranku sayup-sayup tak menentu
Hatiku terombang ambing dalam ombak kemarahan
Ragaku tak berkuasa untuk berfungsi
Mungkin tiada lagi yang dapat terjadi saat ini
Semangatku lemah hatiku susah
Teringat malam itu yang menyakitkan
Inikah kehidupan?

Kurasa semua bukan seperti ini
Mungkin masih ada titik terang
Yang akan menyinari kegelapan hati
Memberi pujian untuk diri sendiri
Meredamkan semua yang ada saat ini
Hingga aku dapat kembali ke kehidupan yang indah ini

Puisi Triana

AKU MOHON DENGAN SANGAT KEPADAMU

Kembalilah wahai sayangku
Kembali padaku
Cintailah aku setulus hatimu
Karena aku tak bisa hidup tanpamu
Dan bila suatu saat nanti

Aku pergi
Bukan karena aku menyerah
Namun ku pergi karena waktu
Dan ruang yang memisahkan kita
Apabila itu terjadi
Maafkanlah bila aku
Tiada lagi disisimu

Karena kita terpisah ruang dan waktu
Bila saja waktu memihakku
Sejak dari awal sejal terakhir ku bertemu denganmu
Harusnya ku bilang sayang
Ku bilang cinta
Karena semua itu milikmu

Kemudian
Tetaplah jalani mimpimu
Meski saat itu nanti tak bersamaku
Karena bagiku
Bahagiamu damaikan hatiku. . .

Oleh Siamsyu

RASA CINTAKU

Kau tiba-tiba hadir dan isi hatiku yang kosong...
Hanya kau yang ada dipikiranku sekarang...
Aku tak tau bagaimana caramu mengisi hatiku...
Engkau sungguh membuatku tak mengerti...
Rasanya hatiku jadi tak menentu...
Untukku kau sangat berharga...
Lihatlah diriku ini yang berjuang untuk cintamu...

Aku sangat mencintaimu
Namun kau tak pernah sadari itu
Walau perih hati ini...
Aku disini kan selalu setia menantimu...
Rasakanlah cintaku ini begitu besar untukmu...


Oleh Suci Novitasari

TERINGAT DIRIMU SELAMANYA

Dalam luang waktu ku coba lupakan
Sejenak memendam kisah lama yang silam
Melihat pelangi yang kini t'lah kelam
Gelap gulita dan sunyi mencekam

Nampak hadirmu dalam ingatan
Terlihat jelas tapi menyakitkan
Walau terasa kau ku dambakan
Membuat aku dalam kesepian

Meski kau ku cinta tapi tak sebaliknya
Kau yang ku puja takkan terlupa
Seringkali kau nampak senangkan
Dan tak jarang kau juga menyakitkan

Kerinduan ini membuatku gila
Kehilangan dirimu sebuah luka
Berangan aku tuk selamanya
Hingga mati pun slalu bersama

Dan mungkin seandainya nanti
Mentari tak bersinar lagi
Kau tetap dan s'lalu disisi
Menemaniku dalam indahnya surgawi

Oleh Eggady Peterson

KETIKA TAHU MULAI TAK LAKU

sepagi ini,
aku melihat gadis kecil berpakaian
dekil
menawarkan dagangannya
"tahu... tahu.."
dia berteriak, lantang suaranya

ditawarkan pada bapak-bapak berpeci
ibu-ibu bergincu
namun mereka hanya berlalu
menolehpun tidak
ahh...

rupanya keju mozarela memang lebih
nikmat
tahupun tak laku
di depan bapak berpeci dan ibu
bergincu

Tuesday, June 25, 2013

HILANGMU

aku hanyut dalam pikir yang kian
fakir
sajak sajakku menisbi
sejak engkau patahkan ranting
recup tak lagi sempat menguncup
melayu di ranting patah

lalu kemana perginya rindu?
aku mencarinya
di tengah gerimis yang mencoba
mengaburkan jejaknya
tanah basah, sedikit berlumpur
sedikit kehilangan keseimbangan
aku terjerembab
di tengah gerimis yang kian deras

Sunday, June 16, 2013

pusat kebudayaan sunda di bandung

Setiap bangsa di dunia memiliki cirri dan adapt kebiyasaan yang disebut kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil karya dan pengetahuan yang dimiliki manusia dan terbentuk atas beberapa unsure. Unsure-unsur tersebut ada yang memberikan sifat khusus atau cirri yang berbeda antara suatu daerah (bangsa) dengan daerah (bangsa) lain.
 Menurut Koentjaraningrat (1974) :
 “Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari budi dan karyanya.”
 Kebutuhan suatu bangsa tidak terpelas dari pengaruh, akibat modernisasi dengan pembangunan disegala bidang juga dapat membawa pengaruh dalam bidang kebudayaan. Hal ini membuat masyarakat di negara-negara berkembang (Indonesia) berada pada masa transisi yang ditandai dengan belum sepenuhnya menerima nilai-nilai baru sedangkan nilai-nilai lama atau tradisional sudah mulai ditinggalkan.
 Masuknya budaya asing membuat masyarakat mudah menerima kebudayaan itu tanpa dicerna terlebih dahulu. Tanpa disadari, kebudayaan tradisional yang sudah lama dipegang dan dihayati mulai dipelaskan satu-persatu dan ditelan oleh kebudayaan asing (Kebudayaan Barat).
 Setiap orang membicarakan atau membahas tantang peranan, hubungan, pembinaan atau pengembangan kebudayaan daerah nasional di Indonesia, niscaya berangkat dan berpegang pada pasal 32 UUD 1945 dengan Penjelasannya.
 Pasal 32 UUD 1945 : “Pemerintah memajukan kebudayaan Indonesia.”
 Penjelasannya : “Kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan aslu terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan yang harus meuju kearah kemajuan adab, budaya, dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan derajad kemanusiaan bangsa Indonesia.”
 Budaya asing lebih mudah mempengaruhi generasi muda. Oleh karena itu, generasi sebagai penerus bangsa berkewajiban menghayati nilai-nilai budaya bangsa. Generasi muda tidak hanya tah, tetapi juga berusaha melestarikan kebudayaan daerahnya dalam hal ini kebudayaan Sunda dari pengaruh kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan daerahnya.
 Kesadaran arti budaya tradisional yang ada merupakan dasar bagi perkembangan seni budaya. Masyarakat adalah pendukung kelangsungan hidup seni daerah, sehingga diharapkan mempunyai keinginan memelihara kesenian itu. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di atas, adalah mengarahkan perkembangan kebudayaan dalam suatu wadah yang tepat dan berfungsi secara optimal.
 Budaya merupakan salah satu faktor yang penting sebagai penunjang pariwisata karena keunikan dan kebudayaan itu sendiri tidak ada di daerah lain. Adanya usaha dari pemerintah untuk mengkaji dan melestarikan kebudayaan Sunda didasarkan pada peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat tentang pelestarian, pembinaan, dan pengembangan seni dan budaya daerah Jawa Barat.
 Menurut Enoch Atmadibrata (dalam Buletin Kawit No. 50/1997) di Jawa Barat terdapat kebudayaan Sunda sebagai budaya asal yang telah bertahan dan berkembang sejak berabad-abad lamanya yang pada aspek keseniannya dengan jelas masih memiliki keutuhan cirri-ciri dasar yang mandiri diseluruh wilayah yang kini bahkan dahulu sebelum dibatasi menjadi sepertiga dari pulau Jawa.
 Kebudayaan Sunda merupakan manifestasi gagasan dan pikiran, serta kegiatan baik yang abstrak maupun berbentuk benda yang dilakukan oleh sekelompok manusia yang tinggal didaerah Priangan dan menamakan dirinya orang Sunda. (Ajip Rosidi dalam Depdikbud, 1986)
 Bahwa masyarakat sunda memiliki tradisi kesenian dan kebudayaan yang tinggi tidaklah diragukan lagi, dengan adanya bukti-bukti baik dalam bentuk karya-karya maupun karya seni yang bermutu tinggi. Namun adalah juga kenyataan yang susah dipungkiri bahwa masyarakat Sunda, khususnya angkatan mudanya makin lama semakin terasing dan mengasingkan karya-karya leluhurnya. Oleh karena itu yang kreatif diantara angkatan muda itu bila menciptakan sesuatu terpaksa dimulai dari nol atau mulai dari unsure-unsur kesenian asing, sehingga karya-karyanya tidak menjadi bagian dari kesenian Sunda. (Saini KM. dalam Dendikbud 1986).
 Pada tahun 2000 terjadi penurunan jumlah wisatawan karena adanya pengaruh krisis moneter dan politik yang semakin para dialami Indonesia terutama wisatawan mancanegara. Selain itu masyarakat kurang terhadap apresiasi seni dan budaya terutama generasi muda. Budaya/tradisi yang dirasakan orang Sunda hanya sebatas waktu dinikahkan saja. Tradisi kebudayaan Sunda dalam kehidupan masyarakat Sunda seperti Longser. Namun sekarang sudah tidak akrab lagi, hal ini mengkin pengaruh globalisasi.
 Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kota Bandung, jumlah wisatawan yang datang ke tempat-tempat wisata budaya dari tahun 1999-2000 mengalami penurunan yang drastic dari 103.965 wisatawan (1999) menkadi sekitar 8000 wisatawan (2000). Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk lebih memfokuskan pada wisata seni budaya (Sunda). Baru-baru ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mencoba mengadakan suatu misi seni budaya Sunda, yaitu pagelaran kesenian khas Sunda yang diadakan pada lapangan terbuka untuk menarik minat masyarakat Sunda agar dapat kembali pada kesundaannya, dan cukup mendapat sambutan dari masyarakat. Dengan demikian upaya pengembangan dan pelestarian kebudayaan Sunda ini dapat diteruskan lebih lanjut.
 Bahwa nilai-nilai lihur dari seni dan budaya Sunda harus dijaga dan dilestarikan karena kalau bukan orang Sunda yang melakukan siapa lagi. Ini merupakan tantangan bagi diri sendiri, bahwa masyarakat mencintai seni dan budaya Indonesia tapi bukan hanya dengan ucapan saja melainkan dengan tindakan, kreatifitas, dan perilaku.
 Hal ini merupakan kritik terhadap pemerintah, masyarakat, dan diri sendiri karena budaya sendiri telah banyak diabaikan akibat pengaruh dari kebudayaan asing yang dijadikan pegangan oleh masyarakat Indonesia. Sebagai generasi muda, marilah kita lestarikan budaya daerah sendiri jangan mengikuti budaya lain/asing yang belum tentu sesuai dengan daerah sendiri.
 Sesuai dengan prinsip otonomi daerah, berusaha mengembangkan potensi daerah masing-masing karena itu, perlu suatu pusat pengembangan dan pelestarian kebudayaan dalam wujud pusat kebudayaan khususnya Pusat Kebudayaan Sunda. Adanya sarana informasi mengenai kebudayaan daerah untuk keperluan akademik/pencarian data tentang kebudayaan Sunda mulai dibutuhkan. Selain itu, tersedianya sarana bagi seniman muda, seniman daerah untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan Sunda.
 Bandung merupakan lokasi yang tepat untuk suatu Pusat Kebudayaan Sunda karena Bandung sebagai landmark Kebudayaan Sunda. Bila orang ingat ‘Sunda’maka, orang akan ingat ‘Bandung’. Bandung juga sebagai ibukota propinsi Jawa Barat menjadi pusat segala aktivitas, antara lain pendidikan, perdagangan, ekonomi, dan pemerintahan. Bandung mempunyai potensi wisata yang besar seperti ‘wisata Bandung tempo doeloe’ (motto pariwisata Bandung Tempo Doeloe “Jangan datang ke Bandung, bila kau tinggalkan istrimu di rumah”). Bandung juga memiliki beberapa potensi yaitu, adanya beberapa paguyuban seni tradisional seperti Wayang Golek dan Karawitan, serta memiliki perguruan tinggi yang menjalankan pendidikan di bidang seni seperti ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) Bandung, STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia), SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia) dan ITB Jurusan Seni Rupa dan Desain.
 Pengembangan dan pelestarian kebudayaan Sunda dalam mewujudkan pengembangan pariwisata di Bandung ditujukan untuk lebih mengenal tentang kebudayaan Sunda. Adanya pusat kebudayaan Sunda ini menjadi wadah pengkajian nilai-nilai kebudayaan Sunda untuk promosi, pelestarian, penelitian, dan edukasi dari kebudayaan Sunda yang ada.
 Adanya Pusat Kebudayaan Sunda dapat membina apresiasi generasi muda dalam seni dan budaya Sunda misalnya dengan menonton pertunjukan kesenian yang bersifat mendidik, mendidik budi pekerti, membina unsure-unsur keteladanan, sehingga diharapkan dapat memiliki tradisi yang kuat terhadap kesundaannya.
 Pusat Kebudayaan Sunda yang direncanakan berlokasi di Bandung ini mendapat pengaruh dari arsitektur local yaitu, Arsitektur Tradisional Sunda. Sebagai penekanan desain pada bangunan menggunakan Transformasi Arsitektur Tradisional Sunda, sehingga membuat tampilan bangunan lebih representatif tanpa menghilangkan sifat khas Arsitektur Tradisional Sunda atau nilai-nilai budaya Sunda. Misalkan, bentuk atap menggunakan Julang Ngapak, bentuk ini sudah banyak diterapkan pada bangunan-bangunan di Bandung. Dengan demikian, Pusat Kebudayaan Sunda yang direncakan tetap mewakili dari Arsitektur Tradisional Sunda.
 Dari uraian tersebut diatas, dibutuhkan adanya Pusat Kebudayaan Sunda di Bandung yang ditujukan untuk mewadahi semua kegiatan pengembangan, promosi, penelitian, dan pelestarian terhadap kebudayaan Sunda. Pusat Kebudayaan Sunda ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan yang menggunakan persyaratan standar-standar yang ditentukan. Perencanaan dan perancangan ini menggunakan penekanan desain Transformasi Arsitektur Tradisional Sunda untuk tampilan bangunan, sehingga diharapkan kebudayaan Sunda ini akan semakin memperkuat kota Bandung dalam penyediaan obyek pariwisata yang bersifat informasi dan pendidikan (rekreasi budaya). Adanya Pusat Kebudayaan Sunda diharapkan nanti orang Sunda dapat kembali pada Kesundaannya.

 B. TUJUAN DAN SASARAN
 Tujuan dari pembahasan dalam Landasan Program perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah untuk menggali, mengumpulkan serta mengidentifikasikan permasalahan yang ada. Perumusan permasalahan tersebut untuk memperoleh solusi yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan Sunda di Bandung.
 Sasaran yang ingin dicapai dari pembahasan ini adalah tersusunnya suatu landasan program perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan Sunda di Bandung.

 C. MANFAAT
 1. Secara Subyektif
 Sebagai mahasiswa arsitektur diharapkan dapat menjadi masukan dan pengalaman dalam mengenali permasalahan yang mungki ada di lapangan, sehingga dapat memperoleh alternatif-alternatif pemecahan masalah baik secara arsitektural maupun kontektual dalam merencanakan dan merancang suatu obyek desain.
 2. Secara Obyektif
 Diharapkan dapat dihasilkan suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan yang dapat digunakan dalam merencanakan suatu Pusat Kebudayaan Sunda di Bandung sebagai wisata budaya yang bersifat informasi dan pendidikan.

 D. LINGKUP PEMBAHASAN
 1. Lingkup Substansial
 Lingkup pembahasan dibatasi pada masalah-masalah yang berkaitan dengan perwujudan fisik Pusat Kebudayaan Sunda dengan penekanan pembahasan lebih mengarah pada pemikiran-pemikiran arsitektur dan berkaitan dengan masalah perencanaan dan perancangan bangunan.
 Hal-hal yang berada diluar disiplin arsitektur yang mempengaruhi, melatarbelakangi, menentukan atau melandasi pada faktor-faktor perancangan akan dibatasi, dipertimbangkan atau diasumsikan.
 2. Lingkup Spasial
 Perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan Sunda di Bandung mengambil lokasi yang sesuai dengan rutrk Kodia Bandung tahun 2005. Dasar dan arahan penggunaan tanah di Kodia Bandung mempertimbangkan atas keadaan fiik, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat kotanya agar tercapai suatu keseimbangan penggunaan ruang yang harmonis dan wajar. Alternatif lokasi tersebut berada di kawasan Dago (wilayah Cibeunying), Braga (wilayah Cibeunying) dan Sukajadi (wilayah Bojonagara).

 E. METODE PEMBAHASAN
 1. Tahap Pengumpulan Data
 Data-data diperoleh melalui observasi lapangan, foto, dan gambar-gambar yang berkaitan dengan Pusat Kebudayaan Sunda. Wawancara langsung kepada nara sumber yang dilakukan untuk mengetahui mengenai data, masalah dan potensi yang dimiliki kawasan studi, serta data diperoleh dari studi literatur dan studi banding dengan obyek sejenis.
 2. Tahap Analisa
 Data yang diperoleh dianalisa kemudian menggali potensi dan masalah yang ada serta mencari keterkaitan antar masalah yang ada untuk memperoleh gambaran sebab permasalahan itu terjadi. Tahap analisa ini berdasarkan pada landasan teoritis dan tinjauan Pusat Kebudayaan Sunda.
 3. Tahap Sintesa
 Tahap ini adalah kelanjutan dari analitis merupakan upaya pemecahan permasalahan yang dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek. Peraturan pemerintah yang berlaku dan potensi yang ada serta faktor-faktor yang berpengaruh diolah dengan baik sehingga dapat diperoleh elternatif pemecahan masalah berupa Landasan Program Perencanaan dan Perancangan.

 F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
 Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan perancangan Arsitektur (LP3A) ini sebagai berikut :
 BAB I PENDAHULUAN
 Membahas mengenai latar belakang permasalahan, tujuan dan sasaran pembahasan, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan, dan sistekatika pembahasan.
 BAB II TINJAUAN PUSAT KEBUDAYAAN SUNDA
 Membahas tentang pengertian Pusat Kebudayaan Sunda, tinjauan Pusat Kebudayaan Sunda, meliputi aspek yang ada didalamnya termasuk kegiatan maupun struktur organisasi. Membicarakan tentang masalah Kebudayaan Sunda.
 BAB III TINJAUAN PUSAT KEBUDAYAAN SUNDA DI BANDUNG DAN ARSITEKTUR TRADISIONAL SUNDA
 Membahas tentang tinjauan kota Bandung, meliputi potensi, tata guna lahan, kondisi fisik dan fungsi kota Bandung. Membicarakan tentang studi perbandingan pada Gedung Rumentang Siang di Bandung dan Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung. Selain itu juga membahas mengenai arsitektur tradisional Sunda.
 BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN
 Berisi kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya, batasan dan anggapan yang digunakan untuk memudahkan dan memperjelas dalam perencanaan dan perancangan suatu pusat kebudayaan.



 BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KEBUDAYAAN SUNDA DI BANDUNG
 Membahas mengenai dasar-dasar analisa sebagai dasar pendekatan terhadap aspek manusia, aspek ruang/bangunan dan aspek lingkungan.
 BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERACANGAN ARSITEKTUR
 Menguraikan tentang konsep dan program ruang dasar perancangan yang akan digunakan dalam perancangan fisik.

Friday, June 14, 2013

lamut kesenian dari banjar




Lamut adalah sebuah tradisi berkisah yang berisi cerita tentang pesan dan nilai-nilai keagamaan, sosial dan budaya Banjar. Lamut merupakan seni cerita bertutur, seperti wayang atau cianjuran.

Bedanya, wayang atau cianjuran dimainkan dengan seperangkat gamelan dan kecapi, sedangkan lamut dibawakan dengan terbang, alat tabuh untuk seni hadrah.

Mereka yang baru melihat seni lamut selalu mengira kesenian ini mendapat pengaruh dari Timur Tengah. Pada masa Kerajaan Banjar dipimpin Sultan Suriansyah, lamut hidup bersama seni tutur Banjar yang lain, seperti Dundam, Madihin, Bakesah, dan Bapantun.

Pelaksanaan Lamut akan dilakukan pada malam hari mulai pukul 22.00 sampai pukul 04.00 atau menjelang subuh tiba. Pembawa cerita dalam Lamut ini diberi julukan Palamutan.

Pada acara, Palamutan dengan membawa terbang besar yang diletakkan dipangkuannya duduk bersandar di tawing halat (dinding tengah), dikelilingi oleh pendengarnya yang terdiri dari tua-muda laki-perempuan. Khusus untuk perempuan disediakan tempat di sebelah dinding tengah tadi.

Sejarah
Lamut berasal dari negeri China, bahasanya pun semula menggunakan bahasa Tionghoa kemudian di terjemahkan kedalam bahasa Banjar.

Datangnya lamut di tanah Banjar kira-kira pada tahun 1816 yang di bawa oleh para pedagang Tionghoa ke Banjar hingga ke Amuntai, konon orang-orang dulu sangat menyukainya karena lamut membawa cerita yang sangat banyak dan merupakan cerita pengalaman di banyak negeri yang di sampaikan secara bertutur.

Ceritanya, di Amuntai, Raden Ngabe bertemu pedagang China pemilik kapal dagang Bintang Tse Cay. Dari pedagang itulah ia pertama kali mendengar alunan syair China. Dalam pertemuan enam bulan kemudian, Raden Ngabe mendapatkan salinan syair China tersebut.

Sejak itulah Raden Ngabe mempelajari dan melantunkannya, tanpa iringan terbang. Lamut mulai berkembang setelah warga minta dimainkan setiap kali panen padi berhasil baik. Ketika kesenian hadrah masuk di daerah ini, Lamut mendapat iringan terbang.

Seni bertutur itu disebut lamut karasmin karena menjadi hiburan pada perkawinan, hari besar keagamaan, maupun acara nasional. Lamut juga digunakan dalam proses batatamba (penyembuhan penyakit). Orang yang punya hajat dan terkabul biasanya juga mengundang palamutan.

Kata “lamut”, konon berasal dari bahasa Arab, laamauta yang artinya tidak mati.

Macam-macam Lamut
1. Lamut Batatamba

Lamut Batatamba (Lamut pengobatan) berfungsi sebagai pengobatan, misalnya untuk anak yang sakit panas yang tidak sembuh-sembuh, atau ada orang yang sulit melahirkan dan lain-lain.

Pertunjukan lamut batatamba haus disertai dengan sejumlah persyaratan, yaitu piduduk yang terdiri dari perangkat piduduk (sesaji), kemenyan atau perapin (dupa), beras kuning, garam, kelapa utuh, gula merah, dan sepasang benang-jarum.

Setelah itu dilakukan tepung tawar dengan mahundang-hundang (mengundang) roh halus, membacakan doa selamat, dan memandikan air yang telah didoakan kepada si sakit.

2. Lamut Baramian

Lamut Baramian (Lamut Hiburan) biasa dihadirkan untuk mengisi acara perkawinan, syukuran, khitanan dan acara hiburan lainnya. Bila pada wayang ada tokoh punakawan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong, pada Lamut tokohnya adalah Paman Lamut serta tiga anaknya; Anglung, Angsina, dan Labai Buranta.

Sedangkan ceritanya sudah berpakem seperti wayang purwa, tentang kerajaan yang dipimpin Prabu Awang Selenong.

Meski tokoh dan pakem cerita lamut tertentu, pengembangan cerita tetap dimungkinkan sesuai kemampuan si pelamutan dalam meramu. Ramuan cerita itu bisa disadur dari kisah Panji, Andi-andi, atau Tutur Candi, bahkan cerita 1.001 malam. Kisah juga bisa menjadi dramatis dengan lakon yang gagah berani atau romantis.

Masyarakat Banjar paling mengharapkan kisah percintaan antara Junjung Masari dan Kasan Mandi. Para penonton hanyut ketika mendengar kisah percintaan kedua tokoh itu dalam syair pantun bahasa Banjar.

Lamut juga digemari warga keturunan Tionghoa di Banjarmasin. Mereka kerap minta lamut dimainkan saat hendak sembahyang di Pulau Kembang di tengah Sungai Barito di Banjarmasin.

Fungsi Lamut
Lamut berfungsi :

Sebagai media dakwah agama Islam dan muatan pesanpesan pemerintah atau pesan dari pengundang Lamut.
Sebagai hiburan
Manyampir, yaitu tradisi bagi keturunan palamutan.
Hajat seperti untuk tolak bala atau doa selamat pada acara kelahiran anak, khitanan atau sunatan, mendapat rejeki. Menurut kepercayaan, kalau menyampir dan hajat ini tidak dilaksanakan maka akan membuat mamingit yakni menyebabkan sakit bagi yang bersangkutan.
Sebagai pendidikan terutama mengenai tata krama kehidupan masyarakat Banjar. Biasanya petatah petitih berupa nasihat, petuah atau bimbingan moral.
Terancam punah

Seni lamut bisa dikatakan bernasib malang karena kini di ambang punah. Satu per satu pelamutan meninggal dunia, sementara proses pewarisan dan regenerasi kesenian itu mandek.

Seni berkisah itu juga semakin ditinggalkan karena generasi muda tak lagi tertarik memainkannya. Kini, tak ada organisasi atau lembaga yang peduli kepada lamut, apalagi membina munculnya pelamutan baru.



kutipan soekarno tentang seni budaya

Kenangan terhadap Mantan Presiden R.I IR.Soekarno

Arsitek Sudarsono menuturkan pengalamannya bekerjasama dengan Bung Karno. Dikatakannya bahwa Bung Karno sangat idealis dalam memelihara hasil seni. Hasil yang sudah baik, masih dicoba mengolah yang lebih baik lagi
Kepada pelukis Henk Ngantung, B.K pernah menuliskan memo:
.
Sdr. Henk Ngantung: "Lima P"

  • Perut
  • Pakaian
  • Perumahan
  • Pergaulan
  • Pengetahuan


Kebutuhan absolut bagi rakjat.
Dalam 4 & 5 termasuklah pula "pembudajaan", zin voor Rogerecultuur
Kebahagiaan - hidup karena tertjukupi perut, pakaian, perumahan, in ein ongeving von schonheid.
Dus "pola" harus meliputi pula "pola schondheit" taman
- taman yang indah, kota-kota jang tjantik, desa-desa jang menjenangkan djiwa.
Pentingnya city-planning, soal ibu-kota

seni kehidupan

KUTIPAN CINTA

~ Cinta itu kayak kopi. Kalo diminum panas-panas, pasti cepet habis, tapi kalo diminum sedikit-sedikit itu membuat cinta keburu dingin

~ Jangan lebih berharap untuk memiliki, namun lebih berharap untuk menjadi yang diingin

~ Sebaik-baiknya pria, adalah mereka yang memuliakan Ibunya

~ Hidup yang sesungguhnya masih jauh dan susah di depan. Tak usah terlalu mengforever-foreverkan tapi memaksa, koreksi beberapa->pahami->baru pilih


KUTIPAN KEHIDUPAN


~ Seni Kehidupan adalah tinggal bersama luka, dan setiap hari masih bisa tertawa

~ Lebih baik kamu menangis sekarang dan tertawa kemudian, daripada kamu mengalami sebaliknya

Thursday, June 13, 2013

Pengertian sinopsis seni tari

        Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga.
Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.
Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa tokoh yang mendalami tari menyatakan sebagai berikut.
Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Secara tidak langsung di sini Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan.

        Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.
Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan.
Kesejalanan yang dikembangkan berhubungan dengan konsep tari masih banyak diperdebatkan. Hal ini terbukti masih belum komplitnya pemahaman tari itu sendiri yang berkembang di masyarakat. Laju pertumbuhan tari memberi corak budaya yang lebih variatif, dinamis, dan sangat beragam intensitas pendalamannya. Oleh sebab itu dalam beberapa tahun ke depan tari menjadi semakin memiliki aura yang diharapkan digali terus menerus.

Pengertian sinopsis seni tari dalam perkembangan berikut, tari disampaikan oleh Soedarsono bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerak ritmis yang indah. Sejalan dengan pendapat kedua tokoh terdahulu dalam buku ini, pada prinsipnya masalah ekspresi jiwa masih menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar. Pernyataaan yang mendasar tentang ekspresi jiwa manusia menjadi salah satu kunci tari menjadi bagian kehidupan yang mungkin hingga waktu mendatang selalu menjadi tumpuhan perkembangannya.
Dalam konteks yang masih sama Soeryodiningrat memberi warna khasanah tari bahwa beliau lebih menekankan kepada gerak tubuh yang berirama. Hal ini seperti terpetik bahwa tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari (Soeryodiningrat: 1986, 21). Lebih jauh lagi ditambahkan CurtSach bahwa tari merupakan gerak yang ritmis (CurtSach: 1978, 4).

Tari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus berupa pergelaran tari, paket acara tontonan yang diselenggarakan misalnya oleh Taman Mini Indonesia Indah (TMII), paket acara yang digelar oleh Pasar Seni Ancol, dan acara tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yang berhubungan dengan adat.
Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.
Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agama dan Adat.

Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.

Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak.

Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.
Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.
Dalam konteksnya, beberapa unsur gerak tari yang tampak meliputi gerak, ritme, dan bunyi musik, serta unsur pendukung lainnya. John Martin dalam The Modern Dance, menyatakan bahwa, tari adalah gerak sebagai pengalaman yang paling awal kehidupan manusia. Tari menjadi bentuk pengalaman gerak yang paling awal bagi kehidupan manusia.
Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerak baik secara spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerak maknawi maupun bahasa tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapat diterjemahkan penonton melalui denyut atau detak tubuh. Gerakan denyut tubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan maksud atau tujuan tari.
Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh banyak unsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapat ditonton atau dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untuk meperoleh gambaran yang jelas tentang tari secara jelas.

Seperti dikutip oleh M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34) dikemukakan bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44).
Pada dasarnya gerak tubuh yang berirama atau beritmeritme memiliki potensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni tari yang di dalamnya mempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan dengan berpindah tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempat disebut gerak di tempat (Stationary Movement).
Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerak yang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.
Di sisi lain Sussanne K Langer menyatakan, tari adalah gerak ekspresi manusia yang indah. Gerakan dapat dinikmati melalui rasa ke dalam penghayatan ritme tertentu. Apabila ke dua pendapat di atas digabungkan, maka tari sebagai pernyataan gerak ritmis yang indah mengandung ritme.
Oleh sebab itu, tari lahir merupakan ungkapan hasrat yang secara periodik digerakan sebagai pernyataan komunikasi ide maupun gagasan dari koreografer yang menyusunnya.

Sependapat kedua pakar di atas, Corry Hamstrong menyatakan bahwa, tari merupakan gerak yang diberi bentuk dalam ruang. Pada sisi lain Suryodiningrat seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan Mekaring Djoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud tertentu. Soedarsono menyatakan bahwa, tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang diaungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Dengan demikian pengertian tari secara menyeluruh merupakan gerak tubuh manusia yang indah diiringi musik ritmis yang memiliki maksud tertentu.
Dengan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis.
Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihanlatihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.
Untuk memperoleh pengertian tari lebih mendalam, maka diperlukan informasi tentang unsur tari, aspek tari, dan pendukung tari melalui sumber media dalam bentuk foto-foto, VCD/DVD serta media lain.

Asal usul tari sekapur sirih

   Tari Sekapur Sirih merupakan kesenian tari selamat datang yang diperuntukan kepada tamu-tamu besar. Tarian sekapur sirih berasal dari Provinsi Jambi dan Riau.Selain itu tari sekapur sirih juga terkenal di malaysia sebagai tarian wajib kepada tamu besar

Asal usul tari sekapur sirih memiliki makna Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.

Tari sekapur sirih menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu. Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal.

Propetri atau alat yang digunakan tari sekapur sirih :


  • Cerano/wadah yang berisikan lembaran daun sirih
  • payung
  • keris
  • Pakaian: baju kurung /adat Jambi

iringan musik langgam melayu dengan alat musik yang terdiri dari : biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang.

Tarian Bambu Gila

       Ketika melihat sebuah acara kuis di televisi, ada pertanyaan yang menarik. Darimanakah kesenian bambu gila berasal? Hanya sebagian kecil peserta yang mampu menjawab dengan benar, Maluku. Penasaran juga dengan jenis kesenian ini. berikut hasil telusuran saya tentang bambu gila. Simak ya!

      Bambu Gila merupakan atraksi tradisional masyarakat kepulauan Maluku yang paling antik. Kesenian ini disebut pula dengan nama Buluh Gila atau Bara Suwen. Pertunjukan ini bisa ditemui di dua desa yaitu Desa Liang, kecamatan Salahatu dan Desa Mamala, kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Di Provinsi Maluku Utara, atraksi yang bernuansa mistis ini dapat dijumpai di beberapa daerah di kota Ternate dan sekitarnya.

       Permainan tradisional ini biasanya dipertunjukkan para pemuda desa pada acara-acara tertentu. Untuk melakukannya, perlu tujuh pemain lelaki yang harus berbadan sehat serta kuat. Yang paling penting, harus didampingi seorang pawang.

       Sebelum permainan dimulai, disiapkan terlebih dahulu sebatang bambu suanggi dengan panjang sekitar 2,5 meter dan diameter 8 cm. Bambu ini dipotong menjadi 7 ruas yang tiap ruas akan dipeluk oleh seorang pemain. Perlengkapan lain yang perlu disiapkan berupa kemenyan atau jahe. Kemenyan digunakan untuk pertunjukan bambu gila yg besar sementara jahe untuk pertunjukan bambu gila yang kecil. Dari sini, sudah terbayang aroma mistis pada atraksi bambu gila.

        Pertunjukkan diawali dengan berdoa kepada Tuhan. Sang pawang lalu membakar kemenyan di atas tempurung kelapa sambil membaca mantra. Mantra diucapkan dalam bahasa Tanah, salah satu bahasa tradisional Maluku. Asap kemenyan tadi digunakan untuk melumuri bambu yang akan digunakan. Jika menggunakan jahe, jahe dipotong jadi tujuh bagian kemudian dikunyah oleh pawang sambil baca mantra lalu disemburkan ke bambu. Fungsi dari kemenyan atau jahe ini sama yaitu untuk manggil roh para leluhur agar memberikan kekuatan magis ke bambu tersebut.

        Selesai memberi mantra pada bambu tersebut, si pawang lantas berteriak “gila, gila, gila”. Atraksi bambu gila pun dimulai. Para penari akan bergerak dengan lincah mengikuti gerakan bambu gila. Bahkan, tubuh pemain akan terombang-ambing bahkan sampai terjatuh bangun karena gerak liar si bambu gila. Mereka akan membuat gerakan rangkaian dan saling mengaitkan tangan, dengan kelincahan gerakan kaki yang meliputi berjalan, melompat maupun berlari mengikuti suara musik yang dinamis. Atraksi bambu gila berakhir dengan jatuh pingsannya para pemain di arena pertunjukan. Yang unik dari pertunjukan ini, kekuatan magis bambu gila tidak hilang begitu saja sebelum diberi makan api yang dibuat dari kertas yang dibakar.

        Kini tari itu hampir punah, dan hanya tinggal gerakan-gerakannya yang diubah menjadi tari lincah dengan gerakan kaki serta bulu (bambu) yang didekap kedua tangan. Gerak itu menandakan kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Gerakan yang kompak dan seirama ini sebenarnya merupakan lambang dari semangat gotong royong, yaitu membangkitkan jiwa persatuan dan kesatuan dalam melaksanakan berbagai segi hidup, yang adalah gambarang dari jiwa kegotong-royongan atau “Masohi” yang adalah budaya masyarakat Maluku sejak dulu kala.

        Tarian tradisional asal Maluku ini, beberapa waktu lalu terpilih sebagai materi utama bagi Tim Kesenian Maluku dalam Festival Tradisional Tari Tradisi Indonesia Tahun 2008 yang berlangsung tanggal 4-8 Juni 2008 lalu di Jakarta Convention Center (JCC).

Wednesday, June 12, 2013

bentuk bentuk drama

Drama dibagi atas beberapa bagian, yaitu: drama berdasarkan sastra cakapannya; drama berdasarkan sajian isinya; drama berdasarkan kuantitas cakapannya; drama berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya; dan bentuk-bentuk lain.

A. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya, drama dibagi menjadi dua, yaitu:
Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.

B. Berdasarkan sajian isinya, drama dibagi menjadi tiga, yaitu:
       Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan pertikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan.
Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia.
Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.

C. Berdasarkan kuantitas cakapannya, drama dibagi menjadi tiga:
      Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata, hanya menggunakan gerak tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami pemain.
Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
Doalogmonolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.

D. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya, drama terdiri atas tiga bagian:
      Opera/operet, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau nyanyian dan musik.
Sendratari, yaitu pertunjukan serangkaian tari-tarian yang dilakukan oleh sekelompok orang penari dan mengisahkan suatu dengan cerita dengan tanpa menggunakan percakapan.
Tablo, yaitu drama yang menampilkan kisah dengan sikap dan posisi pemain, dibantu oleh pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog.

E. Bentuk-bentuk lain drama, yaitu:
Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi alur, penokohan, tematik.
Drama baca, yaitu naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan.
Drama borjuis, adalah drama yang bertema tentang kehidupan kaum bangsawan (muncul abad ke-18).
Drama domestik, yaitu drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa.
Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau keruntuhan tokoh utama.
Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (di Abad Pertengahan).
Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri dari satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas.
Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada (terutama di pedesaan).

Monday, June 10, 2013

Cerita Lucu Dua ORang Mati

Ada dua orang yang sudah mati ditanya malaikat penjaga gerbang sebelum masuk ke alam baka.

Malaikat: Kenapa kamu ada di sini?

Orang 1: "Sewaktu saya dikantor, saya diberitahu tetangga kalau istri
saya sedang berselingkuh dengan laki-laki lain di apartemen saya.
Karena itu saya langsung ngebut pulang. Sampai di rumah saya
obrak-abrik seluruh kamar mencari laki-laki itu. Marah nggak ketemu,
saya lempar apa saja yang saya temukan keluar jendela, termasuk koper
yang ada di samping tempat tidur. Saking emosinya saya kena serangan
jantung."

Malaikat: "Kalau kamu?" (tanya malaikat ke orang kedua)

Orang 2: "Hhh… saya ada di dalam koper yang dibuang tadi.."

Cerita Humor Ulang Tahun

Hari ini adalah hari yang (harusnya) spesial bagi Bambang, namun dia merasa tidak demikian di hari ulang tahunnya ini ketika dia baru membuka mata dia bukannya dapat ucapan "selamat" dia malah disambut oleh caci maki sang istri, kedua anaknya bertengkar hebat, dalam perjalanan ke kantor pagi tadi dia tejebak macet, belum lagi ban nya bocor, terus sesampainya di kantor pun rupanya tak ada yang menyadari hari ulang tahunnya pikirnya.

Untunglah ada Rika, sekertarisnya yang baik serta pengertian (plus cantik) yang mau menghiburnya.
"Bapak kelihatan murung, ada apa pak.?"
"Nggak, nggak ada apa-apa." Hufft rupanya Rika juga gak tau hari ulang tahunku.
"Emmm, bapak ntar habis pulang mau temenin rika makan nggak.? rika tau restoran enak yang kemarin baru dibuka." sambil mengedipkan mata.
"OK, baiklah".

Direstoran mereka berdua makan. Selesai makan mereka ke tempat karaoke. Kemudian malamnya Pak Bambang mengantar Rika ke apartemennya.
"Bapak mau mampir dulu.?, sebentar aja Pak..."
"OK lah, sebentar aja ya.." dari pada di rumah kena marah lagi pikirnya.

"Wah Rika gak nyangka ya kamu juga suka film gituan." Pak Bambang tak sengaja melihat beberapa film diantara beberapa koleksi DVD Rika di ruang tamu.
"Ah pak, cuma penasaran aja, hehe."
"Penasaran kok ada beberapa keping gitu...". Pak Bambang tersenyum.
Kemudian lama-lama pembicaraan menjerus ke hal-hal yang lebih.
"Emmm, pak Bambang saya permisi sebentar mau ke belakang ada sesuatu yang mau dibenerin. Bapak tunggu di kamar saya aja yahhh..." Rika mengedipkan matanya sambil tersenym manis.
Pak Bambang yang mengerti "KODE" itu pun beranjak ke kamar Rika sambil bersiul-siul.
"Heheheh.., Gak nyangka bisa "ginian" semudah ini sama Rika..." katanya dalam hati.

Tak lama Rika pun menyusul masuk. Dan Pak Bambang yang berbaring di atas ranjang dan sudah tak mengenakan sehelai benang pun hanya bisa TERPAKU melihat Rika membawa kue ultah bersama anak istri dan rekan-rekan kerja Pak Bambang.

Cerita Lucu Toko Obat

Alkisah di suatu pasar di bilangan Jakarta ada 2 toko obat. Toko obat pertama milik wan Abud keturunan Arab, dan toko yang kedua milik koh Ahing orang keturunan tionghoa. Toko mereka bersebelahan, tapi toko koh Ahing lebih laris dibanding toko milik wan abud. Semakin hari semakin banyak saja pelanggan koh Ahing. Bahkan langganan wan abud juga ikut pindah ke toko sebelah milik koh ahing lantaran koh Ahing bikin promo "TIDAK SEMBUH UANG KEMBALI 3X LIPAT". Wan abud semakin geram saja...
Suatu ketika wan Abud berniat jahat kepada koh Ahing dengan maksud merebut pelanggan koh Ahing dengan strategi nya..

Wan Abud: "sialan si ncek, toko ane jadi ga laku.. Biarin Ntar ane kerjain tuh orang. Ane pura2 sakit trus bilang ke orang2 kLo ane ga sembuh minum obatnya si Ahing".

Wan Abud: "permisi Koh Ahing.."
Koh Ahing: "Eh..wan Abud, tumben..ada apa? Toko nya juga kok blm buka, knp wan Abud?
Wan Abud: "Iya nih koh, ane lagi sakit. Mau beli obat sama ente. Kan obat ente terkenal manjur..sampe2 bikin iklan TIDAK SEMBUH UANG KEMBALI 3X LIPAT segala".
Koh Ahing: "Marah banget roman nya . Ente sakit apa wan Abud??"
Wan Abud: "Ane sakit mati rasa nih koh Ahing"
Koh Ahing: "oohh..mati rasa, saya ada obatnya yg mujarab". "Ling-ling..tolong ambil obat di kotak nomor 8 buat wan Abut" (teriak koh ahing kepada ling2 anak nya)

Tak lama berselang, ling-ling datang membawa obat yang diambil nya dari kotak nomor 8

Koh Ahing: "ini wan abud obat mati rasa nya. Langsung di minum aja wan Abud
Wan Abud: "Ane minum ni yee...
Saat obat baru sampai di lidah wan abud, ia merasakan hal yg aneh..lalu ia berkata
Wan Abud: ": Sialan luh koh, ini mah Kotoran KAMBING"
Koh Ahing: " ente bilang mati rasa wan abud, itu bisa ngerasain Kotoran KAMBING? "

Niat jahat wan Abut untuk merebut pelanggan koh Ahing pun gagal lantaran kecerdikan koh Ahing yg sudah membaca niat jahat wan Abud. Dengan perasaan kesal ia pun beranjak pulang ke rumah.

Di rumah ia menyusun rencana lain untuk menjatuhkan koh Ahing. kali ini ia tidak sendiri, tapi dibantu asisten nya yang bernama Udin

Wan Abud : " Udin lu besok ikut gw ke toko si Ahing, gw mo ngerjain dia. Ntar gw pura2 hilang ingatan trus lu minta obat hilang ingatan buat gw sama si Ahing". Trus gw pura2 ga sembuh, nnti lu triak ke orang2 kLo obat dia ga manjur trus lu minta uang ganti rugi 3x lipat
Udin : "Siap juragan

keesokan hari nya Udin dan wan Abud pergi ke toko koh Ahing
Koh Ahing: "eh udin..kenapa itu bos lu kya orang linglung??
Udin: "ini koh, bos saya sakit hilang ingatan, saya minta obat buat nyembuhin bos saya dari sakit hilang ingatan".
Koh Ahing: "Ada kok din, tenang aja." "Ling-ling, tolong ambil obat di kotak nomor 8" (koh Ahing meminta anaknya untuk mngambil obat di kotak nomor 8

yang awal nya berlagak seperti orang hilang ingatan, sembari meninggalkan toko koh Ahing wan Abud berkata
Wan Abud: "Dasar Ncek giLa...gw mau di kasih kotoran KAMBING lagi, sialan lu"
Koh Ahing: "kata nya hilang ingatan, itu masih inget sama Kotoran KAMBING.

Cerita Lucu Nenek sayang Cucu

Tini baru berumur dua setengah tahun, tapi cerewetnya bukan main.
Dan namanya saja anak kecil jadi kalau bicara juga ceplas ceplos (Maklum, Ibunya
dulu ngidam beo panggang ).Kadang-kadang ucapannya membuat malu ibunya seperti kalau sedang ada tamu Tini dengan santai bilang pada ibunya "Bu, Tini mau kencing" atau "Bu, Tini mau beAb .
Oleh sebab itu lah ibunya membuat istilah khusus untuk itu, yaitu kalau buang air
kecil harus bilang "Bu, Tini mau siul" dan kalau buang air besar, bilang "Bu, Tini mau nyanyi."Hal tersebut sangat diingat oleh Tini sehingga dia sendiri lupa apa kata asli dari dua hal itu.
Hal ini sudah berlanjut sampai lebih dari 2 bulan dan tidak pernah sekalipun Tini salah ucap. Dan si Ibu tidak pernah lagi dipermalukan oleh Tini di depan tamunya. Pada suatu waktu datanglah Nenek Tini dan berniat untuk menginap di rumah Tini dengan membawa oleh-oleh buah pepaya dari kampung. Namanya juga anak kecil yang sudah lama tidak ketemu sang nenek, maka Tini minta ijin pada ibunya untuk tidur bersama neneknya. Si ibu memperbolehkan sambil menasehati agar Tini tidak boleh ngompol, dan kalau sudah kepingin buang air harus bilang sama nenek supaya diantar ke kamar mandi.
Dengan gembira Tini langsung meng-iya-kan dan tidurlah si nenek dan cucunya. Mungkin karena terlalu banyak makan papaya pemberian si nenek, tengah malam Tini mulai merasakan perutnya mules. Karena ingat pesan ibu, maka Tini membangunkan neneknya yang sedang lelap tidur sambil berkata :
"Nek, nek. Tini mau nyanyi".
Dengan sabar si nenek menjawab :"Cu, ini sudah malam. Jangan nyanyi sekarang nanti tetangga pada bangun. Besok saja yaa..".
Tapi si Tini yang sudah mules berat memaksa neneknya untuk 'nyanyi' sekarang juga. Karena saking sayangnya pada si cucu, akhirnya si nenek setuju dan
katanya "Boleh nyanyi sekarang, tapi pelan-pelan aja nyanyi dikuping nenek."
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk

Saturday, June 8, 2013

Pengertian Seni

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,  Pengertian Seni, memiliki tiga arti antara lain:
a. Seni diartikan halus, kecil dan halus, tipis, lembut dan enak didengar, mungil dan elok.
b. Keahlian membuat karya bermutu (dilihat dari segi keindahan dan kehalusannya)
c. kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi

Menurut Ki Hajar Dewantara, seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah sehinga dapat menggerakkan jiwanya.

Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.

Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.

Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni manusia Purba dengan manusia Moderen adalah terletak pada tujuan penciptaannya. Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah semat-mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figure yang masih terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya.

Sedangkan manusia moderen membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya “mungkin”. Dengan kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin menemukan hal-hal yang baru dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebih luas. Semua bentuk kesenian paa jaman dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis; karena memang demikian awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana yang memuja alam sampai pada kesadaran terhadap keberadaan alam.

Matius Ali dalam Estetika, Sebuah Pengantar Filsafat Keindahan, membagi seni dalam 3 kategori, yaitu:
a. Teori Mimesis yang disampaikan oleh para filsuf Yunani Kuno seperti Plato dan Aristoteles, menurut teori ini, seni adalah tiruan atau menirukan alam
b. Teori Ekspresi Seni Modern, Seni adalah ungkapan emosi atau ungkapan perasaan seniman
c. Teori Cita Rasa, seni bukanlah keindahan, tetapi merupakan pengalaman atau perasaan seseorang

Wednesday, June 5, 2013

mencintaimu itu indah

malam yang sunyi ini
seolah tak pernah mau
untuk mengatkan sesuatu
tentang kegundahan yang ada di hatiku
dia hanya bisa menemani di sebuah sudut
tanpa mau membongkar semua yang ia ketahui

dan
aku pun mulai sadar dari kegundahn malam ini
yang mungkin tak kan berujung bila tak ada kabar darinya
hati ini pun merasakan sesuatu yang indah telah tiba
di saat dia bilang aku baik baik sayang

aku pun mulai bangkit 
dari sebuah gejolak jiwa
yang bila tak bersamanya
 mulai melandanda.

Monday, June 3, 2013

seni tari aceh

        KESENIAN nasional sebagai puncak kesenian daerah yang tumbuh dan berkembang kebudayaan di berbagai daerah seNusantara. Kesenian Aceh sudah lahir sejak manusia mendiami daerahnya sesuai kehidupannya sehari-hari yang berbudaya dan berkembang sepanjang masa.

        Di Aceh terdapat berbagai macam kebudayaan, baik upacara adat, kesenian, tradisi dan kebersamaan, baik di pesisir seperti Pasai, Pidie, Gayo, Alas, Lahop, Tamiang, Singkil, Tapaktuan, Meulaboh, Simeulue dan kepulauan serta daerah lainnya.

        Masyarakat Aceh Utara sejak zaman dahulu hidup di bidang pertanian, perkebunan dan lainnya. Di Aceh Utara telah berkembang berbagai kesenian: seni tari, seni drama, seni sastra, sandiwara, seni ukir/pahat dan berbagai jenis kesenian lainnya.

       Tari Aceh diiringi dengan vokal suara dan ada kalanya dengan rapai, seureune kale serta canang.

         Seni tari di Aceh Utara sudah lama berkembang khususnya kesenian tradisional. Umumnya kesenian tradisional ini dilakukan pada malam hari masa bulan terang, setelah musim panen di sawah, biasanya dari malam sampai pagi.

karikatur

    Karikatur adalah gambar olok-olok yang mengandung pesan, sindiran, dan sebagainya yang dibuat dengan cara melebih-lebihkan gambaran seseorang atau sesuatu dengan tetap mempertahankan kemiripan visual dengan orang atau benda aslinya.
      Isi karikatur bisa berupa sindiran atau pujian dan dapat pula dimaksudkan untuk tujuan politis atau dibuat semata-mata untuk hiburan. Karikatur politik biasa ditemukan di kartun editorial, sementara karikatur selebriti sering ditemukan di majalah hiburan.
    Karikatur adalah sebuah penggambaran potret yang dilebih-lebihkan dengan membuat suatu bentuk visualisasi wajah yang mudah dikenali. secara definisi, karikatur dapat diartikan sebagai gambaran yang dilebih-lebihkan dari suatu karakteristik dari sebuah wajah dan penyederhanaan dibagian wajah yang lain.

      karikatur dapat berfungsi sebagai penyampai pesan tertentu yang dikemas dalam bingkai yang menarik sehingga mampu mengundang perhatian target pembaca. coba aja buka halaman sebuah koran, dan di koran tersebut memuat sebuah gambar karikatur, tentu pandangan kita pertama kali akan tertuju ke gambar karikatur tersebut, selanjutnya..kita akan coba mencerna pesan apa yang disampaikan oleh gambar tersebut. terlepas dari pesannya sampai atau tidak, kebanyakan karikatur berhasil menarik perhatian sebagian besar target pembaca, hal tersebut sangatlah penting dalam langkah awal sebagai media penyampai pesan. selain itu, karikatur juga ditujukan sebagai bentuk hiburan yang unik, terlepas dari apakah akan ditujukan untuk keperluan bisnis ataupun tidak.

     kata karikatur berasal dari bahasa Italia yaitu "Caricare" yang artinya "memuat". Dan intinya adalah bahwa tujuan utama dari karikatur adalah untuk memuat sebanyak mungkin makna untuk ditampilkan secara efektif didalam sebuah potret wajah.

sejarah blues

        Blues adalah nama yang diberikan untuk kedua bentuk musik dan genre musik yang diciptakan terutama dalam Afrika-Amerika masyarakat di Deep South Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dari spirituil , lagu kerja , hollers lapangan , teriakan, dan narasi sederhana berirama balada . The blues di mana-mana... dalam bentuk jazz , R&B , dan rock n roll dicirikan oleh progresif kord tertentu dengan bar blues dua belas progresi akord yang paling umum dengan catatan biru , mencatat bahwa untuk tujuan ekspresif yang dinyanyikan atau dimainkan secara bertahap rata atau menekuk (minor 3 untuk 3 besar) sehubungan dengan lapangan dari skala besar.

      Genre blues didasarkan pada bentuk blues tetapi memiliki karakteristik lain seperti lirik tertentu, garis bass dan instrumen. Blues dapat dibagi menjadi beberapa subgenre mulai dari negara untuk blues perkotaan yang lebih atau kurang populer selama periode yang berbeda dari abad ke-20. Paling dikenal adalah Delta , Piedmont , dan gaya blues Chicago. Perang Dunia II menandai transisi dari akustik ke electric blues dan pembukaan progresif musik blues ke khalayak yang lebih luas. Pada tahun 1960-an dan 1970-an, terbentuk suatu hibrida yang disebut revolusi blues rock.

       Istilah "blues" mengacu pada "Blues Devil", yang berarti melankolis dan kesedihan, penggunaan awal istilah dalam pengertian ini ditemukan pada George Colman s 'satu babak sandiwara Blue Devils (1798). Meskipun penggunaan frasa dalam musik Amerika Afrika mungkin lebih tua, telah dibuktikan sejak tahun 1912, ketika Hart Wand s '" Dallas Blues "menjadi hak cipta pertama komposisi blues. Lyrics frasa sering digunakan untuk menggambarkan suasana hati tertekan .

        Musik blues berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan budak-budak Afrika di AS. Penggunaan blue note dan penerapan pola call-and-response (di mana dua kalimat diucapkan/dinyanyikan oleh dua orang secara berurutan dan kalimat keduanya bisa dianggap sebagai "jawaban" bagi kalimat pertama) dalam musik dan lirik lagu-lagu blues adalah bukti asal usulnya yang berpangkal di Afrika Barat. Di era kini banyak Blues Lovers lahir. Mereka menyimak, belajar, menulis, memainkan, dan bikin album.

        Musik blues mempunyai pengaruh yang besar terhadap musik populer Amerika dan Barat yang baru, seperti dapat terlihat dalam aliran ragtime, jazz, "blues rock", "electric blues", bluegrass, rhythm and blues, rock and roll, hip-hop, dan country, "reggae", serta musik rock konvensional.


tanjidor





Salah satu jenis musik Betawi yang mendapat pengaruh kuat dari musik Eropa. Pada musik Tanjidor alat musik yang paling banyak dimainkan adalah alat musik tiup, seperti klarinet, piston, trombone serta terompet. Jenis musik ini muncul pada abad ke-18, yang ketika itu dimainkan untuk mengiringi perhelatan atau mengarak pengantin. Namun akhir-akhir ini musik tanjidor sering ditampilkan untuk menyambut tamu agung. Merupakan suatu ansambel musik yang namanya lahir pada masa penjajahan Hindia Belanda di Betawi (Jakarta). Kata "tanjidor" berasal dari kata dalam bahasa Portugis tangedor, yang berarti "alat-alat musik berdawai (stringed instruments)". Tetapi dalam kenyataannya, nama Tanjidor tidak sesuai lagi dengan istilah asli dari Portugis itu. Namun yang masih sama adalah sistem musik (tonesystem) dari tangedor, yakni sistem diatonik atau duabelas nada berjarak sama rata (twelve equally spaced tones). Ansambel Tanjidor terdiri dari alat-alat musik seperti berikut: klarinet (tiup), piston (tiup), trombon (tiup), saksofon tenor (tiup), saksofon bas (tiup), drum (membranofon), simbal (perkusi), dan side drums (tambur).

Pemain-pemainnya terdiri dan 7 sampai 10 orang. Mereka mempergunakan peralatan musik Eropa tersebut, untuk memainkan reportoir laras diatonik maupun lagu-lagu yang berlaras pelog bahkan slendro. Tentu saja terdengar suatu suguhan yang terpaksa, karena dua macam tangga nada yang berlawanan dipaksakan pada peralatan yang khas berisi kemampuan teknis nada-nada diatonik. Karena gemuruhnya bahan perkusi, dan keadaan alat-alat itu sendiri sudah tidak sempuma lagi memainkan laras diatonik yang murni, maka adaptasi pendengaran lama kelamaan menerimanya pula.

Para pemain Tanjidor kebanyakan berasal dari desa-desa di luar Kota Jakarta, seperti di daerah Tangerang, Indramayu dll. Dalam membawakannya, mereka tidak dapat membaca not balok maupun not angka, dan lagu-lagunya tidak pula mereka ketahui dan mana asal-usulnya. Namun semua diterimanya secara aural dari orang-orang terdahulu. Ada kemungkinan bahwa orang-orang itu merupakan bekas-bekas serdadu Hindia Belanda, dan bagian musik. Dengan demikian peralatan musik Tanjidor yang ditemui kemudian tidak ada yang masih baru, kebanyakan semuanya sudah bertambalan pateri dan kuning, karena proses oksidasi.

Pada zaman dahulu dikala musim mengerjakan sawah, mereka menggantungkan alat-alat musik Tanjidor di rumahnya begitusaja pada dinding gedeg atau papan, tanpa kotak pelindung. Setelah panen selesai, barulah kelompok pemusik tersebut berkutat kembali dengan alat-alat Tanjidor mereka, untuk kemudian menunjukkan kebolehannya bermusik dengan berkunjung dari rumah ke rumah, dari restoran ke restoran dalam Kota Jakarta, Cirebon, melakukan pekerjaannya yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan ngamen atau mengamen. Musik Tanjidor ini lazimnya akrab dengan perayaan Cina, Cap Co Meh; di Cirebon, terdapat pada jalan masuk kompleks masjid serta Makam Sunan Gunung Jati: merayakan hari besar Islam, atau hari sedekah bumi yang menjadi tradisi masyarakat petani di Cirebon. Diantara lagunya yang terkenal adalah Warung Pojok.

Diantara lagu-lagu lain yang sering dibawakan oleh orkes Tanjidor, antara lain Kramton, Bananas, Cente Manis, Keramat Karam (Kramat Karem), Merpati Putih, Surilang, dll. Lagu Keramat Karam lahir karena peristiwa meletusnya Gunung Krakatau yang menelan banyak korban. Lagu-lagu tersebut dimainkan atas dasar keinginan masyarakat kota Betawi yang pada tahun 1920-an sangat digemari dan dianggap 'lagu baru' pada masa itu. Adapun Lagu Kramton dan Bananas adalah lagu Belanda berirama mars.

Asal Usul Tanjidor: Tanjidor sebagai satu jenis kesenian musik asli Betawi, dimainkan secara berkelompok. Mengenai asal usul dan sejarah munculnya kesenian ini terdapat beberapa pendapat yang berbeda-beda. Menurut peneliti sejarah Paramita Abdurrachman, dalam bahasa Portugis terdapat kata tanger yang berarti "memainkan alat musik". Seorang tangedor hakikatnya seorang yang memainkan alat musik berdawai di dalam ruangan. Istilah tangedores kemudian berarti brass band yang dimainkan pada dawai militer atau pegawai keagamaan.

Sampai sekarang di Portugal tangedores mengikuti pawai-pawai keagamaan pada pesta penghormatan pelindung masyarakat, misal pesta Santo Gregorius, pelindung Kota Lissabon, tangga124 Juni. Alat-alat yang dipakai adalah tambur Turki, tambur sedang, seruling dan aneka macam terompet.  Biasanya pawai itu diikuti boneka-boneka besar yang selalu berjalan berpasangan. Satu berupa laki-laki, yang lain perempuan, dibawa oleh dua orang, yang satu duduk di atas bahu orang yang berjalan. Boneka-boneka itu mirip dengan Ondel-ondel Betawi yang mengiringi rombongan Tanjidor.

Ernst Heinz, seorang ahli Musikologi Belanda yang mengadakan penelitian musik rakyat di pinggiran Kota Jakarta tahun 1973, berpendapat bahwa musik rakyat daerah pinggiran itu berasal dari budak belian yang ditugaskan main musik untuk majikannya. Mula-mula pemain musik terdiri atas budak dan serdadu. Sesudah perbudakan dihapuskan, mereka digantikan pemusik bayaran. Tetapi yang jelas para pemusik itu orang Indonesia yang berasal dari berbagai daerah, diberi alat musik Eropa dan disuruh menghidangkan bermacam musik pada berbagai acara. Alat musik yang dipakai kebanyakan alat musik tiup, seperti klarinet, terompet Perancis, komet dan tambur Turki.

Pada mulanya mereka memainkan lagu-lagu Eropa karena harus mengiringi pesta dansa, polka, mars, lancier dan lagu-lagu parade. Lambat laun mereka juga mulai memainkan lagu-lagu dan irama khas Betawi. Instrumen yang kuat-kuat ini bisa dipakai turun-temurun. Setelah pemain tidak lagi menjadi bagian dalam rumah tangga orang Barat, lahirlah rombongan-rombongan amatir yang tetap menamakan diri "Tanjidor".

Ahli sejarah Batavia lama, Dr. F. De Haan berpendapat bahwa pemusik keliling ini berasal dari orkes-orkes budak zaman Kompeni. Dalam karyanya berjudul Priangan, de Haan menunjukkan catatan tentang Cornelia de Bevers yang mempunyai 59 orang budak belian dalam tahun 1689. Pembagian kerja di antara para budak itu, antara lain "Tiga atau empat anak laki-laki berjalan di belakang saya dan suami saya kalau kami berjalan keluar, ditambah budak perempuan sejumlah itu pula". Pada waktu makan pasangan suami isteri itu didampingi lima sampai enam budak pelayan meja, kemudian masih ada lagi tiga orang budak laki-laki yang masing-masing bertugas memainkan bas, biola, dan harpa sebagai musik pengiring makan.

Valentjn juga menyebutkan tentang konser-konser yang dimainkan oleh budak. Umumnya mereka memakai instrumen berdawai. Orkes-orkes itu makin lengkap ketika para pemain diberi tambahan alat tiup. Nekara (pauken), tambur Turki dan triangle, seperti halnya orkes milik Gubernur Jenderal Valckenier (1737) yang berkekuatan 15 orang. Sedang Anfreas Cleyer seorang pejabat tinggi Kompeni, mengatakan "mempunyai kelompok musik lengkap di rumahnya, melulu dari budak-budak yang ahli memainkan segala alat musik. .. ". Banyak sumber menyebutkan bahwa orkes rumah tersebut ikut dilelang apabila majikannya meninggal.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com