Test Footer 2

Tuesday, July 23, 2013

SEJARAH SENI LUKIS DI INDONESIA

Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah "kerakyatan".
Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.
Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.
Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.

APRESIASI KARYA SENI RUPA MODERN/KONTEMPORER INDONESIA

Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya.
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis.
Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu. Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1.     Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka.
2.     Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.

3.     Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.

PERKEMBANGAN SENI KONTEMPORER INDONESIA


Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang. Konsep modernisasi telah merambah semua bidang seni ke arah kontemporer ini. Paling menyolok terlihat di bidang tari dan seni lukis. Seni tari tradisional mulai tersisih dari acara-acara televisi dan hanya ada di acara yang bersifat upacara atau seremonial saja.
Seperti diungkapkan Humas Pasar Tari Kontemporer di Pusat Latihan Tari (PLT) Sanggar Laksamana Pekanbaru yang tidak hanya diminati para koreografer tari dalam negeri tetapi juga koreografer tari asing yang berasal dari luar negeri. Sebanyak 18 koreografer tari baik dari dalam maupun luar negeri menyatakan siap unjuk kebolehan dalam pasar tari kontemporer tersebut. "Para koreografer sudah tiba di Pekanbaru, mereka menyatakan siap unjuk kebolehan dalam pasar tari itu," ujar Humas Pasar Tari Kontemporer, Yoserizal Zen di Pekanbaru.
Lukisan kontemporer semakin melejit seiring dengan meningkatnya konsep hunian minimalis, terutama di kota-kota besar. Seperti diungkapkan oleh seniman lukis kontemporer Saptoadi Nugroho dari galeri Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta, "Lukisan kontemporer semakin diminati seiring dengan merebaknya konsep perumahan minimalis terutama di kota-kota besar. Akan sulit diterima bila kita memasang lukisan pemandangan, misalnya sedangkan interior ruangannya berkonsep modern."
Hal yang senada diungkap oleh kolektor lukisan kontemporer, "Saya mengoleksi lukisan karena mencintai karya seni. Kalaupun nilainya naik, itu bonus," kata Oei Hong Djien, kolektor dan kurator lukisan ternama dari Magelang. Begitu juga Biantoro Santoso, kolektor lukisan sekaligus pemilik Nadi Gallery. "Saya membeli karena saya suka. Walaupun harganya tidak naik, tidak masalah," timpalnya.
Oei dan Biantoro tak pernah menjual koleksinya. Oei memilih untuk memajang lebih dari 1.000 bingkai lukisannya di museum pribadinya. Karya-karya besar dari Affandi, Basuki Abdullah, Lee Man Fong, Sudjojono, Hendra Gunawan, dan Widayat terpampang di sana bersama karya-karya pelukis muda. Pendapat lain dari Yustiono, staf pengajar FSRD ITB, melihat bahwa seni rupa kontemporer di Indonesia tidak lepas dari pecahnya isu posmodernisme (akhir 1993 dan awal 1994), yang menyulut perdebatan dan perbincangan luas baik di seminar-seminar maupun di media massa pada waktu itu.

kesenian berjanji

Arus kesenian modern menggerus seni syair yang pernah berkembang di kalangan umat Islam di Tangerang Banten. Salah satunya adalah pelantunan syair Shalawat Barzanji atau Marhamah. Meski masih eksis di kalangan masyarakat, namun lantunan pujian pada Nabi Muhammad ini sangat jarang terdengar kecuali saat ritual keagamaan.

"Mulai tahun ini kami menyelenggarakan ekskul Marhamah sebagai upaya melestarikan kebudayaan Islam. Sama halnya dengan pengadaan ekskul Silat dalam rangka membumikan budaya nasional di kalangan pelajar," ujar HM Furqon, Kepala Madrasah Tsanawiyah, Sabtu 20 Juli kemarin.

Syair shalawat (puji-pujian pada Nabi Muhammad) yang ditulis Sekh Barjanji, katanya, sejak dulu dimainkan para orang tua pada peringatan maulid nabi, ritual mencukur rambut bayi, dan mengiringi prosesi sunatan anak yang menjelang akil baliq (remaja).

"Sekarang marhamah hanya dilakukan pada waktu mencukur bayi berumur 40 hari. Masa dulu bengkong atau tukang sunat saat mengkhitan anak dikelilingi orang tua sambil melantunkan Marhamah. Sekarang hal itu sudah jarang terdengar," jelasnya.

Syair Marhamah, tambahnya, menceritakan riwayat dan keluhuran budi Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru terkait pengembangan pendidikan yang berbasis karakter (budi pekerti). Kesenian Islam ini awalnya dilakukan saat warga Madinah menyambut Nabi hijrah ke Kota Mekkah.

"Di Indonesia, Marhamah dikembangkan para ulama yang menyiarkan agama Islam. Pada abad ke-16 di Banten, Sultan Maulana Hasanuddin memadukannya dengan kesenian debus agar masyarakat tertarik memeluk agama Islam. Sekarang adakalanya Marhamah dilantunkan dengan iringan rebana," pungkasnya. (Edy Syahputra Tanjung/Mar)

Monday, July 22, 2013

asal usul tari merak

Sejarah Tari Merak

Tari Merak merupakan salah satu tarian daerah kreasi baru yang dikreasikan oleh Raden TjetjepSomantri sekitar tahun 1950-an, yang kemudian direvisi kembali oleh dra. Irawati Durban pada tahun 1965.

Pada tahun 1985 dra. Irawatai merevisi kembali koreografi tari merak dan mengajarkannya secara langsung pada Romanita Santoso pada tahun 1993.

Walaupun tarian ini dibawakan oleh penari wanita, namun sebenarnya tarian ini mengambarkan tingkah laku merak jantan dalam menebatkan pesonanya kepad merak betina.

Dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha merak jantan untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan panjang.

Dalam usahanya menarik merak betina, sang jantan akan menampilkan pesona terbaik yang ada pada dirinya hingga mampu membuat sang betina terpesona dan berlanjut pada ritual pekawinan.

tari merak

Gerakan tari merak lebih didominasi oleh gerakan yang menggambarkan keceriaan dan kegembiraan yang dipancarkan oleh sang merak jantan. Dan nilai keceriaan yang digambarkan dalam tari merak semakin jelas dengan penggunaan kostum yang digunakan oleh sang penari.

Dalam membawakan tarian merak, umumnya penari akan menggunakan kostum yang berwarna – warni dengan aksesoris yang semakin mempertegas kesan burung merak jantan.

Dan yang tidak pernah ketinggalan dalam kostum tari merak adalah sayap burung merak yang bisa dibentangkan dan hiasan kepala (mahkota) yang akan bergoyang – goyang ketika penari menggerakan kepalanya.

Fungsi Tari Merak

Sedangkan untuk fungsi tari merak, tarian ini sering ditampilkan sebagai tarian persembahan atau tarian penyambutan. Berikut adalah beberapa fungsi tari merak :

sebagai tarian persembahan untuk para tamu yang hadir dalam resepsi pernikahan
sebagai tarian penyambutan untuk rombongan pengantin pria ketika menuju pelaminan
sebagai tarian penyambutan tamu agung dalam sebuah acara atau ritual
sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam kancah internasional. (nn)

asal usul tari saman

  Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini.

Sejarah

Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.

Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.

Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.

Makna dan Fungsi
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah.
Berikut contoh sepenggal syair dalam tari S aman:

Reno tewa ni beras padi, manuk kedidi mulu menjadi rempulis bunge.

Artinya:

Betapa indahnya padi di sawah dihembus angin yang lemah gemulai. Namun begitu, burung kedidi yang lebih dulu sebagai calon pengantin serta membawa nama yang harum.

Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.

Nyanyian
Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian :

1. Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.


Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

Tarian Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman menarik.

Penari
Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman.

Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
· Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
· Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
· Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.

Tari saman memang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negeri kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa. Baru-baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk memperingati bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam. Maka dari itu, kita harus bangga dengan kesenian yang kita miliki, dan melestarikannya agar tidak punah.

Seni Mencintai


     Cinta adalah seni. Erich Fromm menyatakan bahwa sama seperti hidup adalah sebuah seni maka cinta adalah sebuah seni. Sama seperti berbagai seni seperti menari, melukis, menyanyi, dan sebagainya maka untuk menguasai seni tersebut kita juga harus belajar mencintai.

    Seni mencintai dapat dibagi ke dalam dua bagian yakni teori cinta dan praktik cinta. Jika seseorang ingin menjadi penyanyi yang terkenal maka pertama-tama ia harus mempelajari lebih dulu apa yang dimaksud dengan melodi dan harmoni. Tanpa melodi dan harmoni maka nyanyian kita akan menjadi suara yang menyakitkan kedengarannya di telinga. Teori yang baik juga harus dilengkapi dengan praktik yang terampil. Untuk dapat menyanyi seseorang harus terampil mengatur nafas dengan baik. Setelah itu mungkin barulah orang tersebut dapat menyanyi dengan baik.

     Fromm menyatakan bahwa teori tentang cinta harus dimulai dengan teori tentang manusia. Manusia bukanlah binatang, maka keinginan untuk mencintai pastilah bukan sekedar dorongan naluriah semata. Manusia memiliki emosi dan rasio dalam menentukan apa yang dirasakan dan bagaimana mewujudkan emosi tersebut.

     Sejak kecil kita dapat merasakan emosi cinta dan perasaaan itu berkembang dalam kehidupan kita. Emosi cinta tersebut berkembang dalam konteks yang berbeda misalnya cinta ibu, cinta diri sendiri, cinta sesama, dan cinta kepada Tuhan. Emosi cinta tersebut juga berkembang dalam dimensi yang berbeda-beda. Kita dapat mengenali mana emosi cinta yang lemah dan mana emosi cinta yang kuat.

     Mengenali emosi cinta saja belum dapat membuat kita mampu mencintai karena kita seringkali salah dalam mengartikan emosi cinta kita. Seorang anak bisa merasa orangtuanya tidak mencintainya ketika memaksa dirinya untuk pergi ke dokter gigi yang ia sangat benci. Padahal orangtuanya melakukan hal tersebut dengan penuh cinta supaya anaknya dapat segera sembuh. Seorang pria dapat merasakan emosi cinta yang kuat terhadap seorang wanita. Sementara wanita tersebut sama sekali tidak pernah merasakan emosi yang sama terhadap pria tersebut.

      Manusia membutuhkan rasio untuk mencintai. Manusia adalah makhluk yang sadar akan dirinya. Kesadaran ini memberikan kita pemahaman akan siapa diri kita dan siapa orang yang kita cintai. Kesadaran ini juga memperjelas akan apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan saat kita mencintai. Kesadaran ini juga mendorong kita untuk mencapai apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapainya.

      Kesadaran akan cinta membuat manusia bukan hanya mampu jatuh cinta (falling for love) melainkan juga mampu untuk memperjuangkan cinta (standing for love). Ketika kita merasa mencintai kita bisa sangat tenggelam di dalam cinta tersebut. Kondisi ini seringkali membuat kita tidak sadar akan diri dan terbawa dalam arus yang begitu kuat yang bisa saja menenggelamkan seluruh kesadaran kita. Sebaliknya cinta juga harus diperjuangkan. Jatuh cinta itu mudah, tapi cinta yang sejati harus diperjuangkan. Kesadaran kita akan cinta harusnya membuat kita memiliki pengetahuan tentang siapa yang kita cintai, penghargaan terhadap orang yang kita cintai dan terlebih lagi tanggung jawab terhadap dia yang kita cintai.

      Emosi cinta dan rasio cinta ini harus terjadi di saat kita siap memulai hubungan dengan seseorang. Banyak pasangan yang memulai hubungan mereka karena sedang diliputi emosi cinta yang begitu kuat. Hubungan ini biasanya tidak bertahan lama karena mereka akhirnya sadar siapa orang yang mereka cintai. Maka sebelum memastikan diri untuk berkomitmen dalam suatu hubungan, rasio cinta juga harus terlibat.

      Salah satu kesalahan yang seringkali dialami dalam pengalaman cinta adalah membuat keputusan ketika kita merasa takut. Seorang wanita bisa mengambil keputusan karena ia takut untuk menolak dan takut menyakiti perasaan pria yang menyatakan cinta kepada dirinya. Jangan pernah mengambil keputusan pada saat kita merasa takut. Pastikan bahwa kita sadar dengan jelas apa yang kita rasakan dan siapa orang yang kita cintai. Apakah kita kenal siapa dirinya? Apakah kita bisa menghargai dirinya? Apakah kita bertanggung jawab terhadap dirinya dan sebaliknya? Berbagai pertanyaan ini akan menolong kita untuk mengambil keputusan tanpa harus merasa takut.

      Satu hal lagi yang penting mengenai emosi dan rasio cinta adalah pentingnya tujuan yang jelas dalam menjalin cinta. Penulis mendapati bahwa banyak pasangan yang tidak memiliki tujuan yang jelas dalam hubungan mereka. Mereka ingin bahagia. Namun ketika ditelusuri lebih jauh mengenai apa arti kebahagiaan bagi mereka, tidak ada jawaban yang jelas. Mengapa demikian? Karena ingin bahagia saja tidak cukup untuk memulai suatu hubungan. Semua orang pasti ingin bahagia. Dalam hal ini emosi dan rasio harus berperan dalam menentukan bentuk kebahagiaan yang ingin kita capai.

      Emosi kita akan mengatakan bahwa kita bahagia saat kita senang, namun bagaimana jika sebaliknya. Maka rasio berperan untuk menjelaskan bahwa baik senang maupun susah kebahagiaan dapat saja dialami jika cinta benar-benar dialami. Hal inilah yang menjadi dasar ketika dua orang yang saling mencintai mengucapkan janji setia untuk menikah baik dalam senang maupun susah.

     Jadi tentukanlah fokus dan tujuan yang jelas dalam pengalaman cinta anda. Siapa orang yang anda cintai? Apa yang anda inginkan? Bagaimana mencapainya? Sudahkah anda belajar mencintai? Amy Carmichael menulis You can give without loving but you cannot love without giving. Selamat mencintai.


oleh:Evans Garey

DOMPET

 Pembeli: mas, dompet ini harganya berapa?
Mas: Rp250.000.
Pembeli: dari kulit apa?
Mas: kulit ular.
Pembeli: kalo yg ini harganya barapa?
Mas: oh kalo yg itu harganya Rp400.000..
Pembeli: mahalnya! Mang dari kulit apa?
Mas: kulit buaya.
Pembeli: mas, kalo dompet yg harga Rp15.000 ada ga mas?
Mas: ada..
Pembeli: (dengan senang hati) dari kulit apa?
Mas: dari kulit Pisang !!

BREAKING NEWS !!!

baca yang bener dan pahami !!

Sambut Ramadhan, GIGI tak sengaja lepas Behel. harga sembako 'meroket'. pemerintah minta bantuan 'astronot'. - Ayu ting ting akan turun tangan sendiri untuk mencari Alamat Hilal 'Jatuh' Pada tanggal 21, Puasa dikabarkan mengalami Patah tulang Mencari Hilal, Pemerintah berniat meminjam Teropong Ajaib milik Doraemon Jika hasil hisab dan Rukyah tahun ini belum mencapai 50% + 1, maka PUASA akan dilaksanakan dalam DUA PUTARAN Sulitnya mengamati Hilal, Pemerintah menunjuk Superman untuk membantu Penentuan awal ramadhan Diduga karna mengantuk, seorang bayi ditemukan sedang tertidur pulas. Diduga kesal, segerombolan nyamuk menghancurkan pabrik Baygon. Tidak kuat hadapi hidup, seorang nenek lambaikan tangan ke kamera.

ANAK SD PATAH HATI

    Si Jun adalah anak SD kelas satu......selain juara di kelasnya, 
dia cukup ganteng juga lah. Dia punya satu teman sekolah namanya Clara....si Clara cantik dan manis.
    Singkat cerita, si Jun jatuh hati sama si Clara...ternyata Clara juga punya hati ama si Jun.
Suatu hari, karena kagak tahan lagi si Jun berkatakepada si Clara, "Clara, kamu tahu aku suka kepadamu. 
Sayang kita masih kecil.....bila nanti kita udah dewasa, kita menikah ya...?!"

     Dengan wajah yang memerah merona, si Clara menjawab "Jun, bukannya aku menolak....aku sih mau aja...Tapi dalam keluarga kami, kami hanya menikah sesama kerabat saja. Paman menikah dengan bibi, kakek menikah dengan nenek, dan bahkan papa menikah dengan mama......kita kan bukan kerabat aku Jun jadi gak bisa menikah kita besok."

Mendengar jawaban si Clara, si Jun tidak masuk satu minggu karena patah hati.....wkwkwkwkwkwk…!!.Ampyuunnn.....

Wednesday, July 3, 2013

SALAH NURUNIN RESLETING

       Tumini seorang wanita dewasa pegawai sebuah kantor swasta asing pagi itu mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di mulut gang rumahnya. Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, roknya semi-mini, sehingga bodinya yang seksi semakin kelihatan lekuk likunya.

       Bus kota datang, tumini berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.

       Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini terloncat dan masuk ke dalam bus.

      Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.

“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”

      Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.” 

seni dalam patung pancoran

-
Jika melewati jembatan Pancoran, Jakarta Selatan, Anda bakal menemui tugu melengkung yang dihiasi oleh sebuah patung di atasnya. Ya, namanya adalah Patung Dirgantara, namun masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Patung Pancoran--karena lokasinya berada di bilangan Pancoran.

Namun, tahukah Anda? Ada kisah unik di balik pembuatan patung tersebut. Ya, Patung Dirgantara di bundaran Jalan Jenderal Gatot Subroto itu dibuat berdasarkan rancangan Edhi Sunarso, dikerjakan oleh pematung keluarga Arca Yogyakarta pimpinan Edhi Sunarso.

Ide pertama pembuatan patung itu datang dari Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang menyimbolkan semangat keberanian bangsa Indonesia menjelajah angkasa.

Pada awalnya pembuatan patung itu, Bung Karno sendirilah yang menjadi modelnya. Sebelum maket patung dikerjakan oleh Edhi Sunarso, Bung Karno berulang kali memperagakan bagaimana model patung itu harus berdiri. Dan, biaya pemasangan patung ini berasal dari kocek pribadi Bung Karno dengan menjual sebuah mobil pribadinya.

Proses pemasangan Patung Dirgantara selalu ditunggui oleh Bung Karno. Alhasil, kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang Kepala Negara.

Alat pemasangannya pun sederhana saja: dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.

Patung ini terbuat dari bahan perunggu. Berat patung tersebut 11 ton dengah tinggi 11 meter. Sementara tinggi voetstuk (kaki patung) 27 meter, dikerjakan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana.

Ada pula isu menarik seputar Patung Pancoran. Konon, patung itu menunjuk sebuah tempat dimana Bung Karno meletakkan harta kekayaannya. Dan, harta itu dipercaya dapat melunasi utang-utang negara.

Selain itu, beberapa orang menceritakan bahwa patung ini menghadap ke sebuah Pelabuhan Sunda Kelapa. Nah, selama masa penjajahan Belanda, pelabuhan tersebut menjadi jantung peradaban bangsa Indonesia.(Berbagai Sumber/S)

seni tari dan teater

TARI

       Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi musik.
SEJARAH TARI DI INDONESIA 

A. ZAMAN PRASEJARAH 
      Zaman prasejarah adalah zaman sebelum lahirnya kerajaan di Indonesia. Entuk dan wujud tariannya cenderung menirukan gerak alam lingkungannya yang bersifat imiatatif. Sebagai contoh menirukan binatang yang akan diburu, pemujaan dan penyembuhan penyakit 
B. ZAMAN INDONESIA HINDU 
        Pada zaman Indonesia hindu, seni tari mulai digarap dan banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dar India. Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia hindu seperi tari-tarian adat dan keagamaan berhasil disempurnakan menjadi tarian klasik yang beratistik tinggi. Sebagai contoh wayang wong, wayang topeng. 
C. ZAMAN INDONESIA ISLAM 
        Pada zaman Indonesia islam, seni mengalami keyaan penggarapannya kebanyakan di keraton yaitu kasutanan dan kesultanan. Kedua kerajaan tersebut mengembangkan identitasnya yang akhirnya menjadi 2 jenis tari yaitu kasunanan dan kasultanan. 
D. ZAMN PENJAJAHAN 
       Pada zaman penjajahan, tari-tarian mengalami kesuraman sebab berada dalam suasana peperangan dan penjajahan. 
E. ZAMAN SETELAH MERDEKA SAMPAI SEKARANG 
       Setelah merdeka, peran tari mulai difungskikan untuk keagamaan ataupun sebagai hiburan dan muncul banyak kreasi-kreasi baru ataupun inovasi terhadap seni tari klasik. 

Teater Tradisional
       Teater Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah.
     - Ketoprak dari Yogyakarta                                               
     - Ludruk dari Surabaya                                              
     - Wayang Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta                                   
     - Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi                                     
     - Mamanda dan Wayang Gong dari Kalimantan Selatan                                
     - Mak Yong dan Mendu dari Riau                                           
     - Masres dari Indramayu                                                  
     - Randai dari Sumatera Barat                                                  
      - Dulmulk dari Sumatera Selatan                                            
     - Bangsawan dari Sumatera Utara Anak Ari dari Nusa Tenggara
      - Arya Barong Kecak dari Bali

Ciri-ciri Teater Tradisional
Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
     1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
     2. Pementasan sederhana,
     3. Ceritanya turun temurun.

Teater Modern

     Teater Modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra.
contoh Teater Modern :
    a. drama
    b. teater
    c. sinetron
    d. film

Ciri-ciri Teater Modern
   - Panggunga tertata
   - Ada pengaturan jalan cerita
   - tempat panggung tertutup

Kelompok dan sutradara

Kelompok teater modern dan sutradara:
   1. Teater Gandrik : Jujuk Prabowo
   2. Teater Garasi : Yudi Ahmad Tajudin
   3. Teater Koma : N. Riantiarno
   4. Bengkel Teater : WS Rendra
   5. Teater Kecil : Arifin C. Noor dan lain-lain

Unsur-unsur Teater
Unsur-unsur dalam teater antara lain:

1. Naskah/Skenenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.
2. Skenario
Skenario merupakan nsakah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, seperti : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk sutradara agar penyajiannya lebih realistis.
3. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor.

Macam-macam peran:

a. Peran Utama
Peran Utama Yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah
b. Peran Pembantu
Peran Pembantu Yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian
c. Peran Tambahan/Figuran
Figuran Yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana

4. sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.

5. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau film. Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain
6. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara: 

a. Tata Rias
Tata Rias adalah cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan
b. Tata Busana
Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
c. Tata Lampu
Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung
d. Tata Suara
Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara
e. Tata Pentas
Tata Pentas adalah seting, komposisi properti agar efektif mendukung pentas
f. Pentas/Panggung

7. Penonton
Penonton adalah undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena sebagai saksi dari hasil akhir kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya. Pada setiap pementasan seni pasti ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya bisa sebagaievaluator dari karyanya.

busana adat jawa yang kental akan seni

     Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana kejawen yang mempunyai perlambang atau perumpamaan terutama bagi orang Jawa yang biasa mengenakannya. Busana kejawen penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.

Ajaran dalam busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini secara harmoni, yang berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia, dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.

1. Iket
Iket adalah tali kepala yang dibentuk sedemikian rupa sehingga berbentuk penutup kepala. Cara mengenakan iket harus kenceng, kuat, supaya ikatannya tidak mudah terlepas.

Bagi orang Jawa arti iket adalah hendaknya manusia mempunyai pemikiran yang kenceang, tidak mudah terombang-ambing hanya karena situasi atau orang lain tanpa pertimbangan yang matang.

2. Udheng
Udheng dikenakan di kepala dengan cara mengenakannya seperti mengenakan sebuah topi. Udheng artinya mudheng atau mengerti dengan jelas. Artinya manusia akan mempunyai pemikiran yang kukuh bila mengerti dan memahami tujuan hidupnya.

Artinya, manusia senantiasa mencari kesejatian hidup dan kehidupan atau sangkan paraning dumadi. Selain itu udheng juga mempunyai arti bahwa manusia seharusnya mempunyai keahlian.ketrampilan serta dapat menjalankan pekerjaannya dengan dasar pengetahuan yang mantab atau mudheng. Atau juga berarti juga hendaklah manusia mempunyai ketrampilan yang professional.

3. Rasukan
Sebagai ciptaan Yang Maha Kuasa, hendaklah orang Jawa ngrasuk atau menganut agama dan melalu menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa dengan iman dan taqwa. Artinya hendaklah orang Jawa takut akan Allah SWT dan bersedia untuk selalu melakukan apapun kehendak Allah SWT.

4. Benik
BUsana kejawen seperti beskap selalu dilengkapi dengan benik (kancing baju) di sebelah kiri dan kanan. Lambang yang tersirat dalam benik itu adalah hendaklah orang Jawa dalam berbuat selalu diniknik (diperhitungkan dengan cermat). Apapun yang akan dilakukan hendaklah jangan sampai merugikan orang lain, dapat menjaga antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

5. Sabuk
Sabuk dikenakan dengan cara melingkarkannya ke badan. Lambang atau arti dari sabuk tersebut adalah manusia harus bersedia untuk berkarya guna memenuhi kebutuhan hidupnya, maka dari itu manusia harus ubed (bekerja dengan sungguh-sungguh) dan jangan sampai pekerjaannya itu tidak ada hasil atau buk (tidak ada keuntungan, impas). Kata sabuk berarti usahakanlah agar segala yang dilakukan tidak ngebukne.

6. Epek
Epek bagi orang Jawa mempunyai arti bahwa untuk dapat bekerja dengan baik, harus epek(apek, golek, mencari) pengetahuan yang berguna. Selama menempuh ilmu upayakanlah untuk tekun, teliti dan cermat, sehingga dapat memahami dengan jelas.

7. Timang
Timang mempunyai pralambang bahwa apabila ilmu yang ditempuh itu dipahami dengan jelas atau gamblang, tidak akan ada rasa kuatir (samang-samang, berasal dari kata timang).

8. Jarik
Jarik atau sinjang merupakan kain panjang yang akan dikenakan untuk menutup tubuh sepanjang kaki. Jarik bermakna â€Å“aja gampang serik”. Artinya, jangan mudah iri terhadap orang lain, menanggapi segala masalah yang terjadi mesti berhati-hati, tidak grusa-grusu atau emosional.

9. Wiru
Jarik atau kain yang dikenakan selalu dengan cara mewiru ujungnya sedemikian rupa. Wiru atau wiron bias terjadi dengan cara melipat-lipat ujung jarik sehingga berwujud wiru. Berarti, jarik tidak lepas dari wiru. Wiru, artinya wiwiren aja nganti kleru, olahlah segala hal yang terjadi sedemikian rupa sehingga bias menumbuhkan suasana yang menyenangkan dan harmonis.

10. Bebed
Bebed adalah kain atau jarik yang sedang dikenakan seorang laki-laki pada bagian tubuh sepanjang kakinya. Bebed artinya manusia harus ubed, rajin bekerja, berhati-hati terhadap segala hal yang dilakukan dan tumindak nggubed ing rina wengi artinya â€Å“bekerjalah” sepanjang hari.

11. Canela
Canela mempunyai arti canthelna jroning nala, atau peganglah kuat-kuat dalam hatimu. Canela sama artinya dengan cripu, selop, atau sandal. Canela selalu dikenakan di kaki, artinya dalam menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa, hendaklah dari lahir sampai batin sujud. Dalam hati hanyalah sumeleh, pasrah akan kekuasaan-Nya Yang Maha TInggi.

12. Curiga lan Rangka
Curiga atau keris berwujud wilahan, bilahan dan terdapat di dalam warangka atau wadahnya. Curiga dikenakan di bagian belakang badan. Keris ini mempunyai pralambang bahwa keris sekaligus warangka sebagimana manusia sebagai ciptaan dan penciptanya, manunggaling kawula Gusti.

Karena diletakkan di bagian belakang tubuh, keris mempunyai arti bahwa dlam menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa hendaklah manusia bias untuk ngungkurake godhaning setan yang senantiasa mengganggu manusia ketika manusia akan berbuat kebaikan.

batik

         Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing
       . Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. 

Wayang.



             Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.

            Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

           Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.

         Pertunjukan wayang di setiap negara memiliki teknik dan gayanya sendiri, dengan demikian wayang Indonesia merupakan buatan orang Indonesia asli yang memiliki cerita, gaya dan dalang yang luar biasa.

Kadangkala repertoar cerita Panji dan cerita Menak (cerita-cerita Islam) dipentaskan pula.

         Wayang, oleh para pendahulu negeri ini sangat mengandung arti yang sangat dalam. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu “Mana yang Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)”.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com