Test Footer 2

Saturday, May 11, 2013

Setia, Aku Dan Kau



Manisnya kau, mengagumi,
Seperti bumi dan hujan mengilhami,
Qalbu terasa dingin disentuh keanggunanmu,

Aku terus berangan menggapaimu di batas akhir,
Bukan sekedar syair, aku dan kau telah terlahir,
Dari mimpi-mimpi, juga jejak yang dilukis takdir,
Sejauh matahari yang mengejar bulan,
Layaknya hari dan kesetiaan waktu yang berjalan,

Senantiasa menikmati kepedihan dengan senyum,
Melupakan luka dalam tetesan sejuk yang ranum,
Tetap tersisipkan pesona di kala dibunuh masa,
Cinta dan rindu, akan terus mengasah dalam rasa,

Bukan kesempurnaan di ujung nafas,
Masih mengimbangi syukur di akhir batas,
Untuk cinta,
Sabar di ruang penantian,
Dan percaya, ia akan tumbuh dalam doa malam yang teduh,.

Nazri Z. Syah Nazar - Aceh 

Related Posts:

  • IBU aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu kau begitu indah dan sempurna dimataku pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasn… Read More
  • ketika kain kafan menjemput kadang kita tak pernah menyadari betapa dekatnya kematian dengan diri kita dengan tanpa sadarnya kita berbuat dosa yang mungkin tak pernah kit… Read More
  • Pulanglah Ibu Tubuhmu kaku, matamu kaku, mulutmu membisu napasmu terhenti sudah Aku tahu ibu telah pergi ke alam sana yang tak pernah ada dalam bayanganku, juga … Read More
  • Puisi Seorang Anak untuk Ibu Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan Untuk berjuang dalam pertempuran. Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi Doakanlah agar aku berhasil. … Read More
  • Ada Engkau Ibu Ada Engkau Ibu... dalam gigil yang mengikis ada Engkau mendekap hangat hati dalam tangis meringis Engkau datang menghapus perih Kala sepi merajai … Read More

1 comment:

  1. wah,
    itu kan puisi saya, kenapa bisa nyasar di sini ya?? 0_0

    ReplyDelete

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com