TEMPO.CO, Jakarta - S. Soedjojono Center akan merayakan seabad maestro seni rupa Indonesia S. Sudjojno
pada Desember nanti. Perayaan ulang tahun ini akan digelar meriah
dengan berbagai agenda dan puncaknya dengan pameran lukisan pelukis
ini.
Pelukis Sudjojono lahir Mei 1913 di Kisaran, Sumatera
Utara. Dia meninggal pada usia 85 tahun. Tahun ini merupakan tahun
ke-100 peringatan ulang tahun pelukis ini. Perayaan 100 tahun Soedjojono
dimulai dengan diskusi tentang lukisan besar S. Soedjojono yang
dipasang di Museum Sejarah yang bertajuk Mahakarya S. Sudjojono
“Pertempuran antara Sultan Agung dan JP Coen” Abadikan atau Lupakan.
“Kami
ingin fokus mulai dari karya puncak bapak, lukisan Sultan Agung yang
cukup besar ini,” ujar Maya Sudjojono, anak S. Sudjojono sekaligus wakil
S. Sudjojono Center, dalam konferensi pers di Museum Sejarah, Selasa, 9
April 2013.
Lukisan ini memang cukup besar ukurannya, yaitu 3 x
10 meter dipajang di ruang Sultan Agung. Lukisan ini dibuat pada
1973-1974 sebagai bagian peresmian dibukanya Museum Sejarah Jakarta pada
1974. Lukisan tersebut merupakan pesanan Gubernur Jakarta, Ali Sadikin.
Setelah
diskusi tentang lukisan tersebut, serangkaian acara juga sudah
diagendakan di berbagai tempat. Pada Mei-September nanti akan diadakan
pameran lukisan S. Sudjojono di Museum Topeng Ubud-Bali, pertunjukan
seni di Museum Nasional, program seni untuk anak dan remaja, pameran
lukisan dan konferensi di di Nanyang Technological University,
Singapura, dan puncaknya pameran lukisan maestro ini di Museum Nasional
Desember nanti.
Pameran lukisan ini dimaksudkan untuk
mengenalkan pelukis S. Sudjojono kepada khalayak yang lebih luas, ”Untuk
memberi gambaran Sudjojono sebagai tokoh penting seni Indonesia,” ujar
Santy Saptari, kurator Seabad S. Sudjojono.
0 comments:
Post a Comment