Test Footer 2

Sunday, May 12, 2013

Kamu adalah Pelangi di Setiap Senyumku




"Maukah kamu menjadi pacarku?"Ilham bersimpuh sambil membawa bunga di hadapanku.
Aku terpaku, aku bahkan baru mengenalnya 24 jam yang lalu bagaimana bisa dia memintaku untuk jadi pacarnya?"aku hanya menggeleng dan pergi.
Keesokan harinya, dia masih melakukan hal yang sama, entah aku tak tahu apa yang dipikirkannya yang aku tahu dia tak mungkin mencintaiku setulus hati.
3 hari kemudian dia kembali mengutarakan hal yang sama tetapi kali ini aku tak kuasa menolaknya, aku kasihan padanya dan aku kagum pada caranya mengejarku.
........................................................................
"hayoo, ngalamun ya?"kata Rina sahabatku, aku kaget dan khayalan tentangmu pun buyar.
"eh, apa sih nggak ya?" bantahku
"hha, iya deh , eh besok penerimaan siswa baru di sekolah kita kan?"
"iya, trus kenapa?"tanyaku heran
"hha, kan aku mau cari cowok baru "
" ah, kamu itu apa? cowok terus yang ada di pikiran kamu ?:p "
" biarin, daripada kamu, cuma jomblo terus, makanya jangan pacaran sama buku terus, cari pacar dong"
" huu nyebelin, hak asasi dong "
.................................................................
Aku melihatmu kala itu, aku langsung palingkan mukaku. Aku tak mau mengingatmu lagi, rasa benci itu sudah mengakar di relung hatiku.
Aku berlari, lalu kamu mengejarku, aku tak peduli, ku ambil sepedaku lalu aku pergi
"hei tunggu ... " teriakmu lantang
Aku tambah memacu sepedaku, tak terasa 2 butiran bening turun dari mataku, hari itu aku menangis.
.......................................................................
Aku mencoba menghindar darimu, setiap kali bertemu seolah-olah aku menganggapmu tak ada.Aku tak mau dipermainkan lagi, kenapa dulu di saat aku mencintaimu kau menghilang?? Pertanyaan itu selalu berputar-putar di kepalaku..
Mungkin kita memang tak Jodoh dan mungkin aku memang bukan tulang rusukmu. Lagipula, dalam Islam pacaran itu Haram. Ya Allah, ampuni aku. Aku telah melanggar hal yang Kau larang, bimbinglah aku untuk senantiasa berada di jalan-Mu aamiin.
........................................................................
Tak terasa sudah berbulan-bulan aku menganggapmu tak ada. Aku tak pernah mau untuk menatap matamu, aku memilih untuk tidak mengenalmu lagi.
......................................................................
Hari itu 28 Januari 2005, Rina datang menemuiku, dia terlihat berbunga-bunga, entah aku tak tahu apa yang terjadi padanya.
"Hayo, senyam-senyum sendiri, ada apa sih?"kataku heran.
"hhha gpp, aku lagi seneng aja, aku baru jadian lo "
"wahh selamat-selamat, sama siapa nih?"
" sama Bowo, anak kelas 10. Dia itu baik, ganteng, cool deh"
" yang mana sih, aku nggak tahu e"
" ya pokoknya itu, nanti aku kenalin deh, tetapi kamu jangan naksir ya "
" hha iya-iya, tenang aja"
"sipp"
.......................................................................
27 Februari 2005,,
"eh sini deh " kata Rina
"apa sih ? " kataku heran
"aku mau kasih ini buat Bowo, kan dia ulang tahun, bagus nggak?" katanya sambil menunjukkan bungkusan kado bermotif Love.
"bagus, bagus banget malah "
"hha, kamu temenin aku ya nanti"
"ok deh"
@parkirann
Aku berjalan berdampingan dengan Rina, lalu tiba-tiba Rina menghampiri seseorang
"Hai sayang, selamat ulang tahun ya "kata Rina
" eh iya makasih ya sayang"jawab orang itu
"sama-sama, eh iya kenalin ini sahabat aku, namanya Efi "kata Rina
"Efi, ini Bowo"kata Rina lagi
Aku terkejut, dia juga tak kalah terkejutnya.Aku baru sadar, ternyata Bowo itu Ilham Prabowo.
"kenapa aku baru menyadarinya sekarang??"aku berkata pada diriku sendiri
"Efi"kataku berusaha sebisa mungkin bersikap biasa.
"Bowo" katanya salting
"Rin, aku pulang dulu ya aku ada urusan " kataku pada Rina
Ilham Prabowo menatapku dalam sekali tetapi aku palingkan mukaku, aku tak ingin menatap matanya.
"eh iya, hati-hati ya "sahut Rina
"iyaa"jawabku

Aku berlari dan terus berlari, tak terasa butiran air mataku berjatuhan. Aku tak peduli, aku terus berlari, bahkan tak kusadari ketika ada Motor yang lewat dan
"aaaa" aku berteriak, tubuhku terpental ke trotoar jalan, aku tak ingat apa-apa lagi.
........................................................................
Pagi itu aku terbangun di ruangan serba putih.
"aku dimana? apa ini surga ?"
Aku melihat sekeliling di sampingku ada seseorang yang sedang tidur ,
"dia siapa?apakah dia malaikat?"
Aku sentuh tangannya,
"bukan dia bukan malaikat "
Dia terbangun, lalu tersenyum padaku
"kamu siapa?"Kataku
" aku Indra, aku adalah orang yang udah nabrak kamu 3 hari yang lalu, maafin aku ya?"
"3 hari yang lalu, berarti selama 3 hari ini aku koma?"kataku shock.
"iya, kamu koma di Rumah Sakit ini,oh ya kamu lain kali kalau nyebrang hati-hati ya. Untung kamu cuma gegar otak ringan, coba kalau sampai amnesia, kan berabe?"
"iyaa "kataku sedih, aku teringat kejadian sebelum aku kecelakaan.
"kok sedih, kamu kenapa sih?"
"nggak papa kog, bawa aku jalan-jalan yuk , aku pengen lihat dunia luar"
"iyaa dehh, ayoo"
Hari demi hari berlalu, perlahan tetapi pasti sosok kak Indra yang baik dan dewasa membuatku lebih mudah untuk melupakan Ilham Prabowo. Seseorang yang telah membuat lubang menganga di hatiku.
Akhirnya setelah seminggu di Rumah Sakit, aku diperbolehkan pulang.
.......................................................................
"aku kangenn rumahh , muach-muach-muach"aku ciumi kasur rumahku yang empukk
"besok aku udah sekolah, nggak sabar deh buat ketemu sama temen-temen lagi"
........................................................................
"halo, temen-temen, i'm come back " kataku di depan pintu
Hening, tak ada reaksi ,
"ada apa ini ? kenapa mereka tak memelukku?apa ada yang salah denganku?"kataku heran.
"Rin, ini pada kenapa?"
"kenapa?kamu masih bisa tanya kenapa? Huh dasar munafik udah sana jauh-jauh dari aku"
"tetapi Rin, apa salahku?"butiran air mata mulai menggenang di pelupuk mataku
"udah sana pergi, dasar munafik " kata Rina sambil mendorong tubuhku dan berlalu. Teman-temanku hanya terpaku, bahkan tak ada yang mau menolongku, mereka hanya melihatku dengan iba.
Aku berlari dan pergi dari kelas, aku tak tahan lagi dengan semua ini. Butiran airmata itu pun tak kuasa ku bendung, ia mengalir begitu derasnya.
Aku berlari dan terus berlari, aku tak peduli orang-orang yang melihatku heran, lalu tanpa kusadari aku menabrak seseorang.
*bruukk
"maaf aku nggak sengaja"aku masih menangis. Bahkan,aku tak mau menatap mata orang itu.
"Efi?kamu kenapa?"katanya khawatir, "sepertinya aku kenal suara ini"bisikku dalam hati, kuberanikan diri untuk menatap matanya ternyata dia kak Indra.
"aku nggak kenapa-kenapa kok kak, kakak kok bisa disini?"kataku sambil berusaha untuk bersikap biasa.
"Jawab dulu kamu kenapa?kok kamu nangis, ayo bilang sama kakak " dia menatap mataku dan mengusap butiran airmata itu.
"aku nggak kenapa-kenapa kok kak" aku mengginggit bibirku berusaha menahan tangis tetapi tangis itu terus mengalir. Aku buang mukaku, aku tak mau aku terlihat lemah di hadapannya.
"Efi, lihat kakak, kakak tahu kamu lagi ada masalah, emm ok kamu nggak harus cerita sekarang, tetapi kamu perlu inget satu hal , aku akan selalu ada untuk kamu"
"makasih kak, aku ke kamar mandi dulu ya"
"iyaa, hati-hati ya, usap air matamu, hidup ini begitu indah dan nggak pantes buat kamu tangisin "
Aku coba tersenyum walau dalam getir
........................................................................
Hari-hari berlalu dan sikap mereka masih begitu. Bahkan, kalau aku mencoba untuk mendekati mereka, mereka malah menjauh.
Beruntunglah aku masih punya Kak Indra, ternyata dia juga bersekolah di sekolahku, tepatnya dia kelas XII. Hem pantas saja aku tak pernah melihatnya, aku bisa bertahan sampai sekarang karena dukungannya dan dia selalu ada buatku. Kala aku sedih dia selalu menghiburku dan membuat bebanku berkurang.
Belakangan aku tahu Rinalah yang menyebar Fitnah padaku, dia bilang pada teman-teman bahwa aku telah merebut pacarnya. Kata Sita salah seorang temanku, Rina memutuskan hubungannya dengan Bowo karena Bowo bilang bahwa aku adalah mantan kekasihnya dan Dia masih sangat mencintaiku.
Aku terdiam tetapi aku tak peduli lagi, aku sudah terlampau membenci Bowo. Bahkan, aku tak mau berada di dekatnya sekalipun , aku tambah menghindarinya. Malahan aku semakin dekat dengan Kak Indra dan aku pernah sengaja membuatnya Jealous karena aku berbincang-bincang akrab sekali dengan kak Indra di hadapannya.
:....................................................................
2 Juni 2005
Hari ini kelas XII akan Lulus..
Aku sedih sekali, ingin rasanya aku putar waktu agar aku tak berpisah dengan kak Indra. Aku tak tahu bagaimana aku harus menjalani hidupku tanpanya... :@ tetapi inilah hidup di setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Pagi itu kulihat Kak Indra menerima trophy juara, dia memang pintar jadi tak heran jika dia termasuk salah satu dari 3 nilai terbaik. Aku pun banyak belajar darinya, dia yang membuat prestasi belajarku meningkat.
Aku mencoba tersenyum ketika ia jabat tanganku, jujur aku sangat kehilangan dia. Aku takut aku tak akan bertemu lagi dengannya.
Dia menjabat tanganku lama sekali, terlihat guratan kesedihan di wajahnya lalu dia membawaku ke taman.
"Efi, kakak mau cerita sesuatu. Jadi kakak ini lagi suka sama seseorang, dia itu baik, cantik , pokoknya sempurna banget deh. Kakak rencananya mau nembak dia nanti, menurut kamu gimana?"
Duaarrrr, hatiku langsung hancur. Ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan, butiran air mata mulai menelusup diantara mataku.
"nggak, aku nggak boleh sedih, aku nggak boleh nangis di hadapannya" aku mencoba menguatkan hatiku.
"hallo, kok malah bengong, gimana dek menurut kamu?"
Aku gelagapan "ehh iya, emm nek menurut kakak dia emang baik ya udah tembak aja kak" ujarku lirih. Aku mengalihkan pandanganku ke arah lain, aku benar-benar tak bisa menatap matanya. Rasanya aku ingin segera pergi dari sini, hatiku terlampau sakit.
"oh gitu ya, iya deh" katanya datar
Butiran air mataku tak bisa kutahan lagi,
"aku harus pergi dari sini"bisikku dalam hati.
"kak aku pergi dulu ya, ada urusan"
Aku berlari, tetapi kak Indra menahanku
"kamu kenapa?"tanyanya
"nggak papa kak, udah kak lepasin aku mau pergi"
"jangan pergi, kakak belum selesai ngomong, kamu tahu nggak siapa yang kakak maksud?"
"nggak tahu kak, mungkin kak Sisi temen sekelas kakak itu "aku mencoba bersikap biasa.
"yang kakak maksud itu adalah"
Hatiku dag dig dug tak karuan, rasanya aku ingin menutup kedua telingaku. Aku tak mau mendengarnya
"adalah Fiannife Istyna"
Aku kaget, aku tatap matanya tetapi kulihat di mata itu tak ada kebohongan.
"maksud kakak?"
" aku sayang sama kamu Ef , kamu mau kan jadi belahan hatiku"
"kakak serius??"aku masih belum percaya
"iya kakak serius, dua rius malah"
"maaf kak aku nggak bisa, di dalam Islam pacaran itu haram kak , "Kak Indra langsung sedih.
"tetapi aku mau menjaga hatiku seutuhnya untuk kakak seorang, aku juga mencintaimu kak"
"Jadi, kita pacaran dek?"
"enggak kak, kita nggak pacaran tetapi kita saling menjaga hati, aku akan tunggu waktu agar kakak halal untukku dan aku halal untukmu kak "
Kak Indra berkaca-kaca ,
"ini yang membuatku kagum padamu dek. Tunggu aku dek 3 tahun lagi , aku akan melamarmu "
"iyaa kak, aku akan selalu menunggumu "
Kak indra ingin memelukku , tetapi aku menepisnya
"maaf kak, aku sangat mencintaimu , oleh karena itu aku nggak mau kamu berdosa karena aku"
Kak Indra tersenyum , dia lalu menjabat tanganku
"Aku akan selalu ada untukmu dek, walau raga kita terpisahkan oleh jarak dan waktu tetetapi hati kita akan selalu dekat dan saling menyatu"kata Kak Indra,aku tersenyum
"Mulai sekarang aku akan anter jemput kamu, aku akan selalu ada buat kamu"
"Makasih kak, mudah-mudahan kakak akan selalu ingat janji kakak"

Hari itu aku dan Kak Indra membuat satu ikatan, bukan ikatan pacarantetapi ikatan Hati yang tak akan pernah putus.
........................................................................
Hari-hariku berlalu dengan begitu indah, aku tak pernah mempedulikan lagi sikap teman-temanku yang masih menjauhiku. Aku cuma memikirkan masa depanku, aku ingin kuliah dii UNY. Kebetulan kak Indra juga kuliah disana, aku janji padanya aku akan masuk kesana dengan program Bidik Misi.
Tak terasa sudah setahun sejak kejadian itu, kak Indra menepati janjinya dia selalu ada untukku. Meskipun, dia tak menepati janjinya untuk mengantar jemputku setiap hari tetapi itu tak masalah bagiku yang penting dia selalu ada untukku. Dia adalah pelangi di setiap senyumku yang membuat hidupku terasa indah.
.........................................................................
2 Juni 2006
Hari ini kelas XII lulus..
Saat-saat ini adalah saat paling mendebarkan sekaligus saat yang paling aku tunggu-tunggu.
Dag dig dug , hatiku berdebar tak karuan
Saat pengumuman pun tiba...
Namaku tak disebut-sebut juga, aku mulai khawatir, sekarang adalah pengumuan untuk juara pertama. Sebenarnya aku tak begitu yakin aku akan mendapatkannya tetapi harapan itu masih tetap ada dan...
"Juara Pertama adalah ........... Fiannife Istyna kelas XII IA 1, dimohon Fiannife Istyna untuk naik ke atas panggung "
Aku menangis haru, aku sangat senang sekali. Bahkan, kebahagiaanku bertambah saat aku dinyatakan lolos program bidik misi dan diterima di jurusan Kimia di UNY. alhamdulillahhhh aku sangat bersyukur sekali.
Tiba-tiba ada 2 sms masuk

Sms 1
From : 0857296666xx
Selamat yahh , aku ikut Seneng

Sms 2
From : 0857297777xx
Selamat yaa , aku ikut seneng , temuin aku di taman Sekrang

Aku tak tahu itu sms dari siapa tetapi aku yakin sms 2 berasal dari kak Indra sedangkan sms 1 aku tak peduli lagi siapa pengirimnya.
Aku langsung menuju ke taman, aku rindu suasana di taman ini lalu aku duduk di bangku cinta , menunggu Kak Indra.
Sudah 5 menit aku menunggu tetapi kak Indra tak datang-datang juga. Aku mulai resah tetapi tak lama kemudian kulihat seseorang berlari-lari menuju ke arahku, aku tersenyum tetapi setelah dia mendekat senyumku langsung hilang . Ya dia bukan Kak Indra tetapi dia Bowo.
"kamu ngapain disini?" aku mengeraskan suaraku.
"aku mau nemuin kamu , aku mau minta maaf sama kamu, kamu mau kan maafin aku"dia bersimpuh di hadapanku
"Maaf ? kamu nyuruh aku maafin kamu ? sorry ya, aku nggak bisa. Gara-gara kamu aku kehilangan semuaa temenku , gara-gara kamu aku jadi kayak gini "
"please Efi, maafin aku "
"eh, tunggu deh jadi kamu yang ngirim sms ke aku?darimana kamu dapat no.ku?"kataku sinis
"ah, itu nggak penting, yang penting kamu mau maafin aku "
"nggak penting ? Bagi kamu nggak penting tetapi bagi aku penting tahu" aku langsung beranjak pergi.
"eh, tunggu, tunggu aku " teriaknya
"udah, kamu nggak usah ganggu-ganggu aku lagi. Anggap aja kita nggak saling kenal" aku mempercepat lariku, di tepi jalan raya aku berhenti.
"jadi, sms 2 itu Bowo yang ngirim berarti sms 1 itu dari Kak Indra " kataku dalam hati
Aku coba balas sms dari Kak Indra tetapi pending terus. Aku coba meneleponnya tetapi no.nya tidak aktif. Kucoba hubungi semua nomor Kak Indra yang aku punya tetapi hasilnya nihil.
"aku harus menemuinya langsung, aku khawatir ada apa-apa dengan Kak Indra. Ok besok aku akan berangkat" bisikku dalam hati.
........................................................................
3 Juni 2006
Hari ini aku berangkat ke Jogja , sesampainya di Jogja aku langsung menuju kost-kostsannya kak Indra
"Assalaamu'alaikum, Sepadaa" aku berteriak di depan pintu kost-kostsannya, tak begitu lama ada seorang perempuan yang keluar
"maaf mbak cari siapa ya?" kata perempuan itu
"emm, Indranya ada mbak?"
"Indra siapa ya mbak?"
"Indra Prasetya mbak"
"ohh, dia udah lama pindah dari sini mbak. Sekarang kost-kostsan ini ditempati saya"
"ohh gitu, kalau boleh tahu dia pindah kemana ya mbak?"
"Wah, saya malah kurang tahu mbak"
"oh, yaudah mbak , makasih ya"
"iya sama-sama"
Aku bingung, kenapa Kak Indra harus menghilang tanpa sebab, kenapa?. Hem , mungkin aku harus mencarinya di Kampus, dia pasti ada disana.
........................................................................
Hari demi hari berlalu tetapi tak ku dapatkan kabar sedikit pun dari Kak Indra. Bahkan, ketika aku mencarinya di administrasi sekolah aku tak mendapat hasil, mereka hanya bilang Kak Indra sudah 2 bulan ini mengambil cuti. Aku bingung harus mencarinya kemana lagi.
........................................................................
2 Juni 2007
Hari ini adalah hari dimana kak Indra berjanji akan melamarku tetapi aku sudah tak terlalu mengharapkannya lagi. Dia sudah menggoreskan luka di hatiku.
Pagi ini, aku berangkat ke Kampus dengan hati yang sedih. Malam tadi aku memimpikan kak Indra lagi, aku bermimpi dia melamarku lalu menikahiku.
Sesampainya di Kampus aku langsung menuju kelas tetapi langkahku langsung terhenti ketika kulihat ada orang memakai kursi roda di taman. Dia kelihatan sedih sekali, aku pun menghampirinya.
"kakak kenapa?kok sedih?"aku duduk disampingnya
"aku kangen seseorang dek, dia begitu berarti buat aku " kakak itu berkata sambil menunduk, aku melihat ke arahnya lalu...
"Kak Indra?"aku menatapnya tak percaya, orang itu kaget dan langsung menatapku, dia langsung mencoba pergi.
"kakak, tunggu aku. Kenapa kakak pergi? kakak nggak inget janji kakak sama aku" aku berteriak tetapi Kak Indra tetap pergi. Aku lalu berlari mengejarnya.
"kakak, tunggu"
"Lupain kakak dek. Kakak nggak pantes buat kamu, kakak Cacat dek. Kamu harusnya mendapatkan orang yang lebih baik dari kakak"
"Kakak, aku nggak peduli sama fisik kakak, aku cinta sama kakak, jadi ini alasan kakak ninggalin aku ? kakak aku sangat membutuhkanmu" aku menangis
"tetapi dek, kakak nggak pantes buat kamu "dia tak berani menatap mataku
"kakak, lihat mata aku. Apa di mata ini ada kebohongan,aku mencintaimu karna hatimu kak. Aku nggak peduli sama kekuranganmu kak karena justru dengan kekurangan itu kita bisa saling melengkapi kak"
Kak Indra menangis, dia terharu sekali
"Dek, kamu benar-benar malaikat buatku. Aku cinta kamu dek, aku akan penuhi janjiku sama kamu"mata kak Indra berkaca-kaca
"iyaa kak, aku juga cinta sama kakak"
........................................................................
Sejak hari itu aku dan Kak Indra kembali bersatu, aku terus support kak Indra sampai akhirnya aku dan dia selesai kuliah dengan predikat Cumlote. Aku kagum pada sosoknya, dia adalah sosok yang pantang menyerah. Meskipun dia sudah cuti kuliah 2 tahun tetapi dia bisa mengejarnya dan lulus dengan nilai yang sangat membanggakan.
.......................................................................
13 April 2008
Hari ini adalah hari yang kutunggu-kutunggu. Hari ini aku akan menikah dengan Kak Indra, dia benar-benar memenuhi janjinya
Akad nikah pun dimulai, aku benar-benar tak sabar menanti saat-saat ini.
"Saya terima nikahnya Fiannife Istyna binti Muhammad Senen dengan mas kawin seperangkat alat solat dan Emas 10 gram dibayar tunai " Suara kak Indra terdengar Mantap, tak terlihat ada keraguan di matanya.
"Bagaimana saksi ?"
"sah"kata saksi serempak lalu penghulu pun berdoa ...
"Kak kini aku telah halal untukmu dan kakak telah halal untukku. Semoga kita bisa mengarungi bahtera rumah tangga sehingga kita bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah aamiin"
"iya dek "lalu kak Indra mencium keningku, terasa begitu damai dan indah hidup ini karena aku sudah mendapatkan Jodoh yang sangat baik dan sangat mengerti aku
..............................THE END..........................

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com