Kutuliskan ini ketikaku sadar semua takan bisa teratasi
Ketika ku tahui semua takan bisa kembali
Dengan dekapan yang pernah terjadi
Menjalin kisah yang takan pernah terulang lagi
Sadari semua ego dan amarah yang terlintas
Seketika logika tak dapat lagi terbungkas
Disaat perasaan tak dapat lagi terkendalikan
Semua tak mampu untuk dihilangkan
Sejak di hari kepergianmu 28 Agustus
Cobaku untuk tak menoleh
Cobaku tuk mengabaikan
Cobaku tuk tak ungkapkan
Yaa aku bisa bisa ,
Namun kenapa saatku mampu saatku bisa menutupi ya menutupi luka itu
Luka yang kau gores kau malah buka kembali luka itu dengan kesemuanmu yang menyelip dalam tidurku
Menampilkan segala kenang
Mencoba membuka ingatan
Apa kamu tidak bisa rasakan goresan sakit itu
Memaparkan kembali apa yang pernah ku utarakan hingga melihatnya pun tak bisa ku bendung tetesan itu
Ketika ku tahui semua takan bisa kembali
Dengan dekapan yang pernah terjadi
Menjalin kisah yang takan pernah terulang lagi
Sadari semua ego dan amarah yang terlintas
Seketika logika tak dapat lagi terbungkas
Disaat perasaan tak dapat lagi terkendalikan
Semua tak mampu untuk dihilangkan
Sejak di hari kepergianmu 28 Agustus
Cobaku untuk tak menoleh
Cobaku tuk mengabaikan
Cobaku tuk tak ungkapkan
Yaa aku bisa bisa ,
Namun kenapa saatku mampu saatku bisa menutupi ya menutupi luka itu
Luka yang kau gores kau malah buka kembali luka itu dengan kesemuanmu yang menyelip dalam tidurku
Menampilkan segala kenang
Mencoba membuka ingatan
Apa kamu tidak bisa rasakan goresan sakit itu
Memaparkan kembali apa yang pernah ku utarakan hingga melihatnya pun tak bisa ku bendung tetesan itu
Karya : Papat Patriawati
0 comments:
Post a Comment