angin kian sungsang, kemarau semakin garang
tapi bersabarlah
kutahu daunmu sekering dadaku
diinjak sekian banyak kaki, dibakar sekian banyak pertanyaan
matamu seperti hampa mataku
tertusuk oleh kacaunya pemandangan
senjang, yang tak lagi bisa dilukiskan oleh kata-kata
telingamu sesakit telingaku
setiap hari di sesaki oleh lagu-lagu
sumbang, yang tak lagi mampu disampaikan oleh nada-nada
tapi itulah pemandangan cuaca, itulah lagu yang lagi musim
maka bersabarlah, karena itulah, hanya itulah yang masih kita bisa
tentang kesenjangan yang membuat akarmu resah
tentang lagu sumbang yang membuat dadamu terbakar
mari hanyutkan di dalam zikir, lalu larutkan bersama sujud
sabarlah rumput-rumput
teruslah bersujud dan berdoa
: mataNya tak pernah buta, telingaNya maha mendengar
yakinlah rumput-rumput
gemuruh zikirmu akan membuka pintu kasihNya
rintih airmatamu akan mengundang kumpulan awan
lalu mencurahlah bulir-bulir yang menyejukkan
butir-butir yang kau rindukan
..., bersabarlah
tentang rumput-rumput yang kukhabarkan
: adakah kau dengar jeritannya
Batam, 30.10.2013
0 comments:
Post a Comment